Begitu pula dengan suami kepada istri. Sang suami yang melihat istri kepayahan mengurusi segala keperluan rumah tangga sendiri di bulan puasa seperti, menyiapkan buka puasa, santap sahur dan membereskan rumah akan mendorong kepedulian di dalam diri sang suami untuk membantu meringankan beban pekerjaaan sang istri. Misalnya, sang suami akan turut membantu istri menyiapkan sahur dan mencuci piring. Keadaan ini, yaitu ketika seseorang turut membayangkan merasakan kondisi orang terkasih akan mendorong peningkatan rasa cinta kasih di antara keduanya.
Asa untuk kebaikan bersama
Romantisme yang paling pamungkas dalam setiap keluarga di bulan Ramadan adalah ketika harapan untuk meraih kebaikan bersama di urai. Tak hanya harapan untuk meraih kebaikan di dunia saja tapi juga tentu saja kebaikan di dunia keabadian, akhirat. Asa atau harapan ini akan mendorong setiap anggota keluarga untuk saling mengingatkan dalam melakukan berbagai tindakan kebaikan. Saling mengingatkan di antara anggota keluarga ketika terjadi khilaf yang tak disengaja, yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga adalah bentuk romantisme yang luar biasa.
Selanjutnya, ketika ingat-mengingatkan telah dilakukan. Rapalan doa dalam sunyi mengharap kemurahan sang Ilahi untuk memberikan kebaikan kepada setiap anggota keluarga adalah hal teromantis yang dilakukan oleh anggota keluarga. Perilaku ini adalah salah satu bukti cinta tertinggi seorang manusia kepada orang terkasihnya.