Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. adalah seorang wirausahawan, penulis buku dan youtuber yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berdomisili di Tangerang Selatan. Hobinya dalam menulis menghasilkan beberapa karya tulis yang telah diterbitkan di antaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. The Masterpiece of Love and Life. 4. Bukan Syair Biasa. 5. Sang Wali 6. Novel: From Sydney to Jakarta. Dan 7. Biografi. Catatan Ngopi Asrul Sani.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta di Perpustakaan Sydney

15 Februari 2019   09:41 Diperbarui: 15 Februari 2019   17:19 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku masuk ke sebuah perpustakaan yang modern, bersih dan wangi.

Perpustakaan yang biasanya wangi, kini malah berbau aneh. Kini mendadak malah berbau bawang. Semua orang memegang hidungnya dan melihat kearah orang benua Afrika yang baru saja masuk ke perpustakaan. 

Wangi khas rempah sangat menusuk ke hidung. Akupun bergegas pindah ke sudut ruangan yang lain.

Sambil berjalan di lorong-lorong yang penuh dengan buku, aku melihat wanita yang baru saja aku lihat di parkiran mobil dekat villa. Dia sedang asyik duduk membaca buku sambil jongkok.

Aku yang melihatnya, mencoba untuk melangkah dan mendekatinya sekalian melihat buku-buku yang ada.

Aku agak lama berdiri didekatnya, dan terasa ada aroma wangi "musk" yang keluar dari tubuh indahnya.

Setelah mendapatkan buku yang dibacanya dia menuju ke sebuah meja kosong yang terletak di sudut lorong bacaan. Aku yang juga telah mendapatkan sebuah buku, mencoba duduk di meja yang sama.

Aku melihatnya sesekali, dan diapun sepertinya demikian.

Aku telah melupakan, sakit hati yang dikhianati orang dari Thai. Aku terpesona dengan wanita cantik yang sedang membaca buku ini.

Aku kembali menatap wajahnya, dan sekejap matanyapun langsung bertatapan dengan mataku. Aku tak berhenti menatapnya, sampai dia tertunduk kembali membaca bukunya.

Aku merasakan ada getaran gelombang rasa sepi yag kami alami. Maka aku mencoba memperkenalkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun