Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. adalah seorang wirausahawan, penulis buku dan youtuber yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berdomisili di Tangerang Selatan. Hobinya dalam menulis menghasilkan beberapa karya tulis yang telah diterbitkan di antaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. The Masterpiece of Love and Life. 4. Bukan Syair Biasa. 5. Sang Wali 6. Novel: From Sydney to Jakarta. Dan 7. Biografi. Catatan Ngopi Asrul Sani.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bulan Sayang "Honey Moon"

4 Februari 2019   20:16 Diperbarui: 13 Februari 2019   18:02 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Samar bercahaya tapi jelas memiliki bentuk bagai burung.

“Masya Allah…..pertanda apakah ini….?”

“Mengapa tak ada orang lain yang memperhatikannya…selama ini….?

Aku melihatnya sendiri atau hanya halusinasi, entahlah. Semoga nanti akan terungkap.

Esoknya, setelah sholat subuh aku merasakan energi dan jiwa yang luar biasa bersemangatnya.

Aku kembali ingin beribadah thawaf dan mencium sang batu surgawi, namun ternyata justru  makin ramai dan padat sekali….

Matahari juga sangat terik dan panas menyengat, karena tanpa pelindung matahari.

“Ya Allah, bantu kau ya Allah, lindungi aku ya Allah…payungi aku ya Allah…”

Mendadak ada seseorang keturunan Arab Eropa yang juga dengan thawaf disebelahku. Badannya yang tinggi besar hampir 2 meter membuatku terlindungi dari paparan sinar matahari yang panas selama thawaf. Aku berjalan dibawah bayangnya. Akupun thawaf berputar beberapa kali bersamanya. “Alhamdulillah terima kasih ya Allah atas lindunganMu…”

Selesai thawaf qudum, aku mengantri untuk menunggu giliran mencium Hajar Aswad. Walaupun banyak juga yang tidak mau antri, tapi aku pasrah dan sabar menunggu giliran dibawah naungan Kabah dan Askar yang memperhatikan, sambil banyak mengucapkan doa, zikir dan sholawat.

Tiba-tiba, datang beberapa Askar yang membawa beberapa tanda dan memberi pembatas serta meminta semuanya untuk keluar dari putaran Kabah. Lalu terlihat sebuah mobil kecil yang memiliki sapu mesin pembersih lantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun