Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. adalah seorang wirausahawan, penulis buku dan youtuber yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berdomisili di Tangerang Selatan. Hobinya dalam menulis menghasilkan beberapa karya tulis yang telah diterbitkan di antaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. The Masterpiece of Love and Life. 4. Bukan Syair Biasa. 5. Sang Wali 6. Novel: From Sydney to Jakarta. Dan 7. Biografi. Catatan Ngopi Asrul Sani.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bulan Sayang "Honey Moon"

4 Februari 2019   20:16 Diperbarui: 13 Februari 2019   18:02 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami berdua tak sabar untuk segera masuk ke dalam masjid sang nabi yang kami cintai.

Didepan masjid terbuka lebar pintu gerbang yang sangat besar, sehingga mobil trontonpun rasanya dapat untuk masuk. Diseluruh pintu dihiasi kaligrafi quran yang sangat indah, rasanya ingin menciumnya, ketika terlihat beberapa orang menciumnya dengan penuh cinta.

Didalam masjid dekat Raudah seolah hadir seorang sang nabi Allah dengan kudanya menyambut kami dengan perasaan senang. “wahai kekasihku, umatku yang aku cintai, selamat datang di masjidku…semoga selalu dalam rahmat dan ridho Allah” Bayangannya sekejap menghilang.

Didepan terlihat sebuah makam nabi yang sangat besar tepat disebelah “taman surgaNya”. Surga yang aku dan istri impikan telah ada dihadapan. Suasana sangat tenang dan damai, ramai tapi menenangkan sang jiwa. Sangat banyak yang berdesakan untuk masuk ke dalam taman surga. Di Raudah “sang taman surga” di sebuah tempat sebelah mihrab sang nabi aku berdoa…

“Ya Allah… jadikan aku selalu menjadi manusia yang bermanfaat dan beramal sholeh serta menjadi penghuni surgaMu ya Allah SWT. Jadikan kami selalu menjadi hamba yang bersyukur, mampu berderma, dan memiliki kekasih sejati sepanjang masa dan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Aamiin…” Kututup wajahku dengan usapan lembut jemari tanganku dengan rasa khusuk yang dalam.

Di dalam masjid, aku sangat terkagum dan terkesima dengan arsitektur masjid yang sangat indah dan islami. Sangat terasa nuansa kedamaian di dalam hati dan jiwa yang terdalam. Pantaslah orang semakin ketagihan untuk datang kesini.

 “Subhanallah…”aku berucap tak berhenti.

Dalam hati, aku berniat jika ada dana kiranya dapat membangun masjid yang minimal mirip dengan masjid Madinah yang indah ini. Dimulai dengan memiliki anak yang bernama Madinah suatu hari nanti. “Allahuma shalli alaa Muhammad….” Ucapku berkali-kali…

Setelah menunaikan sholat di “taman surga”, mendadak ada seseorang yang berwajah Arab berpenampilan bersih, meminta uang 1 dollar, tapi aku malah memberikan 10 dollar sebagai sedekah. Tapi ditolaknya dengan berkata “1 dollar only…” Aku merasa dalam hati “wah, dikasih lebih banyak kok malah mau yang sedikit?....Aneh yah”

Aku lalu menarik uang 1 dollar dari saku celanaku yang lain dan memberikan kepadanya, lalu aku berbalik untuk sholat kembali. “Thank you…” katanya

Sesaat aku berbalik untuk melihatnya kembali, sang pemuda sudah tiada, lenyap dari pandangan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun