Mohon tunggu...
Asrony Faslah
Asrony Faslah Mohon Tunggu... -

Sebuah Keabadian...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

MOS Dan Aktualisasi Wawasan Wiyatamandala

16 Juli 2011   08:16 Diperbarui: 10 November 2015   16:09 2400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Ketiga, MOS merupakan peristiwa pengenalan lingkungan sekolah, pengenalan lingkungan sekolah ini bukan sekedar pengenalan lingkungan fisik, seperti mengenali nama pegawai, guru, karyawan serta tugas-tugas mereka, atau tahu tempat-tempat yang diperlukan jika mereka ingin memanfaatkan fasilitas tersebut, seperti perpustakaan atau laboratorium, melainkan terutama pengenalan akan visi dan misi lembaga pendidikan, yang dijabarkan dalam berbagai macam bentuk kegiatan dan kebijakan sekolah.

 

 

 

Keempat, karena tujuan utamanya adalah penerimaan masuk siswa baru menjadi anggota komunitas sekolah, dinamika pokoknya adalah serius santai. Tindak kekerasan apapun bentuknya, baik secara fisik maupun mental, tidak pernah boleh masuk dalam jadwal ini. Oleh karena itu, para guru dan staf tidak boleh melepaskan acara ini begitu saja pada OSIS sehingga keseluruhan acara mereka yang mengatur. Segala tindakan yang berbau melecehkan, menghina siswa di depan publik yang jauh dari kepantasan, mestinya dijauhkan dari kegiatan ini.

 

 

 

Kelima, selain mengenal lingkungan sekolah baik yang fisik maupun non-fisik, masa pengenalan sekolah juga menjadi sarana agar siswa memiliki rasa kehidupan bermasyarakat (sense of comunity) dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, siswa baru juga mesti diperkenalkan pada dinamika sekitar kehidupan sekolah, kultur, dan kesenian yang dimiliki, berbagai macam sarana umum (transportasi, pasar, tempat-tempat seni, dll). Selain itu, program pengenalan wawasan wiyata mandala mestinya mengarahkan siswa untuk dapat memberikan penghargaan pada nilai-nilai budaya lokal sebagai warisan budaya bangsa yang harus mereka jaga dan lestarikan, entah itu berupa hasil-hasil budaya maupun sistem sosial dan norma perilaku yang ada dalam masyarakat.

 

 

 

Jika kelima prinsip tersebut dijalankan dengan baik, MOS dapat menjadi momen penting pendidikan karakter siswa di sekolah yang pada gilirannya akan meningkatkan prestasi siswa di sekolah. Sebuah lingkungan belajar yang mendukung berkembangnya potensi siswa merupakan sebuah keharusan jika sekolah ingin menanamkan pendidikan karakter bagi siswanya sejak awal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun