Kini harus kita sadari bahwa semakin tinggi kompleksitas hidup manusia, hal ini juga dibarengi dengan semakin derasnya arus informasi, yang mana bagi kebanyakan orang kemudahan ini akan membuat kehidupan menjadi simple. Namun nyatanya, ini menjadi semakin rumit.Â
Penelitan menunjukkan bahwa semakin tinggi orang berkatifitas menggunakan handphone, tingkat konsentrasi mereka justru semakin menurun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Lee Hadlington dari De Montfort University Leicester, menemukan bahwa semakin sering orang berinteraksi dengan internet atau handphone, maka semakin besar kemungkinan seseorang itu mengalami 'kegagalan kognitif'.Â
Kegagalan kognitif yang dimaksud salah satunya membuat kesalahan, ketidakpekaan menghadapi orang-orang disekelilingnya, bahkan pengguna internet yang berlebihan bisa mendadak lupa alasan mereka pergi ke suatu tempat.
Kompleksitas hidup manusia ditandai dengan kesibukan seseorang yang padat, juga ditambah dengan intensitas yang tinggi dari penggunaan perangkat media dan teknologi. Hal ini menghadirkan kebisingan bagi pikiran, distraksi, dan arus informasi yang terus-menerus sepanjang hari.
Akibatnya, seseorang akan kehilangan kesempatan untuk benar-benar hadir sepenuhnya dalam apa yang sedang dikerjakan, moment by moment. Bahkan membuat sholat menjadi tidak khusyuk, makan terburu-buru, dan berbagai aktifitas multitasking lainnya.Â
Maka dari itu, untuk mengatasi hal ini dibutuhkan konsep Mindfulness, yang mana konsep ini bisa mengembalikan seseorang pada kesadaran akan diri seutuhnya, sehingga seseorang itu bisa menikmati momen demi momen yang dilalui secara sadar yang penuh.
Mindfulness bukanlah sesuatu yang baru, salah satu media dunia yaitu Time Magazine menyatakan bahwa tahun 2014 merupakan tahun mindfulness. Hal ini dikarenakan konsep mindfulness menjadi sebuah pendekatan yang paling sering diaplikasikan oleh Cognitive Behavior Therapy oleh para praktisi psikologi, khususnya di Amerika Serikat.Â
Konsep mindfulness juga diterapkan dalam islam, bahkan islam memiliki salah satu praktik ibadah yang memiliki pengaruh terhadap seseorang yang melaksanakannya, mendapakan kualitas mindfulness yang baik, yaitu ibadah sholat. Namun, hal ini belum banyak disadari oleh kebanyakan seorang muslim, karena pada umumnya mereka menganggap sholat hanya sebagai kewajiban.
Profesor Ellen Langer mendefinisikan, "Mindfulness is the process of actively noticing new things. When you do that, it puts you in the present. It makes you more sensitive to context and perspective. It's the essence of engagement."
Berdasarkan definisi diatas, secara sederhana mindfulness adalah suatu kondisi dimana pikiran, perasaaan dan tubuh seseorang berada pada saat ini, tidak melayang ke masa lalu maupun masa depan. Seseorang menjadi sehat dan bahagia apabila menerapkan kehidupan yang mindful, pikiran tidak kemana-mana, baik masa lalu maupun masa depan.Â
Biasanya seseorang yang terjebak pada pemikiran kehidupan masa lalu masih memendam kecewa, kemarahan, kekesalan, bahkan dendam ataupun rasa bersalah. Dan orang yang hidup terjebak pada pemikiran masa depan, seseorang itu akan cemas, khawatir berlebihan, bahkan hidupnya menjadi terburu-buru dan tidak tenang.
Profesor Ellen Langer juga melakukan riset terkait mindfulness, dan merangkum manfaat dari mindfulness, antara lain : 1. Meningkatkan kompetensi; 2. Meningkatkan memori, perhatian dan pembelajaran; 3. Meningkatkan Inovasi; 4. Meningkatkan kepuasan Hubungan; 5. Meningkatkan karisma; 6. Meningkatkan harga diri; 7. Meningkatkan sikap Positif; 8. Meningkatkan leadership; 9. Meningkatkan produktivitas; 10. Meningkatkan penglihatan, Pendengaran, penurunan berat badan; 11. Meningkatkan longevity (panjang umur); 12. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara umum; 13. Mengurangi kelelahan mental akibat kerja (burn out); 14. Mengurangi kesalahan atau kecelakaan (accident); 15. Mengurangi Prasangka; 16. Mengurangi stress, alcoholism; 17. Mengurangi ADHD.
Di Indonesia mindfulness juga bukanlah hal yang baru, bahkan penelitian di Indonesia terkait hal ini telah berkembang. Beberapa penelitian tersebut menunjukkan pentingnya peran mindfulness dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu penelitian, yaitu yang dilakukan oleh Moertedjo mengenai dzikir pada santri di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
Diketahui bahwa para santri mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan setelah mengikuti kegiatan zikir ini. Dzikir merupakan salah satu bentuk kondisi mindfulness dalam islam. Dalam berdzikir seseorang dikondisikan untuk melakukan kegiatan menyadari nafas yang keluar dan masuk dari tubuhnya, kondisi ini merupakan hal mendasar dalam latihan mindfulness.Â
Sebagaimana salah satu ungakapan Rasulullah SAW yang populer, dan diriwayatkan Al Bukhari, "Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, adalah seumpama orang yang hidup dan mati."
Konsep mindfulness yang diterapkan pada praktik meditasi Barat sekular dilakukan dengan mengosongkan pikiran, hal ini berbeda dengan konsep mindfulness yang diterapkan dalam Islam. Keran pikiran yang kosong menyebabkan hati seseorang menjadi lalai akan Allah SWT, bahkan memberi peluang pada setan untuk memberikan berbagai hasutan.Â
Padalah dalam Al-Qur'an telah disebutkan bahwa satu-satunya cara mencapai ketenangan dan kedamaian hati yaitu dengan mengingat Allah SWT. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan dzikir kepada Allah. Ingatlah bahwa hanya dengan dzikrullah hati menjadi tenang. (QS. Ar-Ra'd:: 28)
Dzikrullah merupakan praktik mindfulness yang sebenarnya, dimana seorang akan berujung pada pengakuan seorang muslim atas segala kekurangannya sebagai hamba Allah, dan atas kebutuhannya kepada Allah sebagai sumber kebahagiaan. Maka dari itu setiap muslim sebaiknya menjadikan dzikrullah sebagai sesuatu yang selalu ada didalam hati dan nafasnya. Salah satu wujud dzikrullah adalah sholat.
Djamaluddin Ancok mengungkapkan, terdapat empat aspek besar dalam efek terapi dari praktik sholat, diantaranya sebagai berikut: Pertama, aspek olahraga. Gerakan sholat menunjukkan aktivitas fisik, sehingga pergerakan otot selama melakukan gerakan sholat menimbulkan proses relaksasi, meditasi, autosugesti.Â
Selain itu, olahraga juga dapat menurunkan kecemasan jiwa, penyataan ini diperkuat oleh Eugene Walker. Kedua, mediasi dapat diraih dengan gerakan sholat yang khusyu' dan tuma'ninah. Menghilangkan noise mind dengan kekhusyuk'an memberikan efek meditasi, dan mengatasi kecemasan. Ketiga, perkumpulan bersama komunitas (sholat berjamaah).Â
Suasana perkumpulan yang kuat dalam pemikiran akan menghindarkan diri seseorang akan perasaan kesendirian yang bisa menyebabkan gangguan jiwa. Keempat, terapi murattal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad al-Qadhi terkait pengaruh al-Quran pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi, menunjukkan hasil yang positif, bahwa mendengarkan ayat suci al-Quran memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif.
Dapat disimpulkan bahwa, mindfulness dalam Islam didefinisikan sebagai suatu latihan yang melibatkan Allah SWT dalam setiap aktivitas, sehingga individu secara sadar memahami kondisi yang dihadapi bukan sebagai kebetulan tetapi peristiwa yang dibuat oleh Allah.Â
Seseorang yang menerima kondisinya dengan lapang dada, akan menemukan tujuan serta cara untuk memecahkan masalah yang dihadapinya sesuai dengan aturan Islam. Seseorang yang mindful akan melakukan sesuatu dengan penuh kesadaran dan berusaha meningkatkan kemampuannya untuk menyelesaikan masalah.Â
Mindfulness yang tepat yaitu melalui dzikrullah, dengan selalu mengingat Allah SWT, seorang hamba akan menjadi tenang dan menerima kondisi serta dapat menemukan tujuan untuk memecahkan permasalahan yang ada.
Mari lakukan keseharian kita dengan lebih sadar, menikmati makanan yang disantap, menghitung langkah saat berjalan di taman, merasakan tarikan nafas dengan rasa syukur, berbincang, tersenyum dan tertawa dengan teman atau keluarga. Berdamai dengan diri, hidup dengan rasa syukur, percaya bahwa porsi rezeki tidak akan tertukar, selama menyeimbangkan usaha dan doa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI