Ada juga perkataan orang Arab yang familiar, seperti “Orang mukmin tidak jatuh dalam lubang yang sama” memiliki makna yang sama dengan firman Allah yang terdapat dalam surat Yusuf ayat 64,
قَالَ هَلْ اٰمَنُكُمْ عَلَيْهِ اِلَّا كَمَآ اَمِنْتُكُمْ عَلٰى اَخِيْهِ مِنْ قَبْلُۗ
Artinya : “Dia (Ya‘qub) berkata, “Bagaimana aku akan memercayakannya (Bunyamin) kepadamu, seperti halnya dahulu aku telah memercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu? ...”(QS, Yusuf:64)
Kemudian perkataan “Dalam gerakan ada keberkahan” yang terdapat dalam surat An-Nisa ayat 100, Allah swt. berfirman,
... وَمَنْ يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ مُرٰغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ۗ
Artinya : “Siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang banyak dan kelapangan (rezeki dan hidup)...” (QS. An-Nisa:100)
Masih banyak lagi perumpamaan dan ibarat yang difirmankan Allah dalam Al-Quran. Ini adalah sekelumit dari mutiara ilmu Al-Quran yang bertaburan di sana-sini. Semua contoh dan perumpamaan ini disampaikan kepada manusia agar mau berpikir dan mengambil pelajaran dari pesan yang dimaksud. Namun, sekali pun Allah telah memberi banyak perumpamaan, tetap saja manusia menjadi makhluk yang gemar membantah, Allah berfirman dalam surat Al-Kahf ayat 54,
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِيْ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍۗ وَكَانَ الْاِنْسَانُ اَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا
Artinya :” Sungguh, Kami telah menjelaskan segala perumpamaan dengan berbagai macam cara dan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur’an ini. Akan tetapi, manusia adalah (makhluk) yang paling banyak membantah.” (QS. Al-Kahf:54).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H