Mohon tunggu...
ASRIYATI NINGRUM✅
ASRIYATI NINGRUM✅ Mohon Tunggu... Jurnalis - PAI A2/2019 IAIN JEMBER

IAIN JEMBER PAI A2

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru dalam Sosial, Masyarakat, lembaga pendidik dan Profesi

26 Oktober 2020   22:15 Diperbarui: 27 Mei 2021   09:03 7327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran Guru dalam Sosial, Masyarakat, lembaga pendidik dan Profesi. | Kompas

Asriyati Ningrum

Nim T20191060


 A.Peran Sosial Guru dalam Pendidikan

Peran sosial guru dilihan dari pendidikan merupakan hal yang berkaitan perilaku seoranag guru terhadap orang lain baik itu disekolah maupun diluar sekolah. Jika guru memeiliki jiwa sosial maka akan semakin mudah menyampaikan materi pembelajaran terhadap sisswa tersebut. Maka pentingnya kesadaran dari seorang guru untuk menyadari bahwa memiliki jiwa sosial amat dimiliki oleh seorang guru. Peran sosiologi ini dapat kita apresiasikan sebagai orang tua penganti ketika anak berada dalam lingkungan sosial kemudian.  Maka kita dapat melihat beberapa peran guru anatara lain :

  1. Guru sebagai guru yakni memiliki artian bahwa guru berperan dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik kemudian kita dapat melihat bahwa dalam hal ini kemudian terdapat perubahan dalam diri mereka dari yang tidak paham menjadi tahu.
  2. Guru sebagai teman sejawat menyadari bahwa mereka bukan hanya menjadi figur seorang guru tetepi mampu menjadi teman bagi mereka agar mereka lebih dekat terdapat guru.
  3. Guru sebagai orang tua dimana dalam hal ini guru merupakana pengganti kedua didalam sekolah jadi guru juga memebrikan nasehat terdapat anak.

Maka dalam menjalankan peran sebagai guru dibutuhkan yang namanya kemampuan dalam kompetensi sosial guru agar mereka lebih memahami peran sosial guru dalam lingkungan sekolah.

Menurut Achmad Sanusi 1991 Mengungkapkan Kompetensi Sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntunan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.Oleh karena itu guru harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan  mana kewajibannya sebagai seorang guru.

Terutama dalam mencakup hubungan sosial yakni seorang guru tidak lepas dari yang namanya mahluk sosial yang dimana mereka juga membutuhkan bantuan orang lain. Ketika mereka saling membutuhkan maka dibutuhkan yang namanya kerja sama sehingga terciptalah hubungan mutuaslisme yakni saling menguntungkan dianatara kedua belah pihak.Perlu kita ketahui bahwa seorang guru ialah pendidik yang memberikan ilmu pengetahuannya terhadap peserta didik. Guru jika kita pandang dalam lingkungan masyarakat bukan hanya mengajar di lingkunagn sekolah tetapi juga ditempat-tempat tertentu.

Manusia dalam kehidupannya tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri maka mereka membutuhkan yang namanya bantuan orang lain, maka ketika mereka laukan adalah menjalani hubungan yang baik dengan orang lain.

Dalam diri guru dibutuhkan yang namanya kompetensi sosial di dalam kegiatan pembelajaran diantaranya memiliki kemampuan berkomuikasi yang baik dengan warga  sekolah tersebut karena tugas guru juga harus melayani mereka dengan baik.

Kompotensi sosial yang dilakukan oleh seorang guru dapat dilakukan secara formal maupun nonformal baik dimanapun mereka berada. Dilakukan secara formal dengan cara menciptakan hubungan yang baik dalam bentuk tertulis degan murid, wali murid, dan guru lainnya. Namun ketika dalam bentuk nonformal dapat dilakukan dengan cara melakukan kebiasaan seperti komunikasi bicara langsung dan bertutur kata baik dengan lawan bicara mereka ketika berada di sekolah.

Pakar Sosiologi pendidikan Gadner 1983 menyebut kompetensi sosial itu sebagai sosial Intellegence atau kecerdasan sosial. Kecedasan sosial merupakan salah satu dari sembilan kecerdasan logika, bahasa, musik, raga, uang, pribadi, alam skuliner yang berhasil diidentifikasi oleh Gadner.

Dari kesimpulan di atas dapat kita lihat kompetensi sosial itu dapat mencakup sebuah kecakapan seorang guru dari kecerdasan seseorang guru yang kemudian diapresiasikan dalam berkomunikasi maupun interkasi anatar guru dan lainnya.

Kompetensi sosial guru dapat kita kaitkan dengan proses pembelajaran didalam sekolah tersebut. jika kita sebagai guru yang memiliki jiwa sosial maka kita juga harus mampu menciptakan komunikasi yang baik antara masyarakat yang ada di lingkungan sekolah tersebut dan juga wali murid dari siswa yang diajarkannya. Guru harus memiliki yang namanya jiwa sosial jika dia punya maka guru tersebut akan perduli terhadap lingkungan sekitar. Namun jika guru tersebut tidak peduli dengan lingkungan sekitar maka akan sulit menciptakan hubungan yang baik dengan masyarakat yang ada di sekolah tersebut.

Guru juga harus memiliki karakteristik yang baik jika ingin menciptakan komunikasi denagn masyarkat sekitar, karekteristik ini berkaitan dengan kompetensi sosial. Berkata yang baik dapat dilakukan oleh guru tidak meyinggung perasaan orang lain bahkan cara berpakaian yang rapi dapat juga dihargai oleh orang lain.

Ketika proses pembelajaran berlangsung guru juga dapat menciptakan hubungan yang baik antar guru sebagai pendidik dan siswa. Guru juga dapa menciptakan hubungan yang baik antara sesama pengajar di sekolah bahkan guru juga dapat  menciptakan komunikasi yang baik dengan wali murid baik secara tertulis atau langsung mengenai masalah anak dan lain-lainya.

Baca juga: Teknologi Vs Guru, Apakah Teknologi Dapat Menggantikan Peran Guru?

Jenis-jenis komptensi sosial dapat kita lihat dari pendapat Wijaya pada tahun 1994 yakni :

  1. Terampil Berkomunikasi dengan Peserta didik dan Orang Tua Perserta Didik

Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang siswa baik di lingkungan sekolah maupun diluar. Belajar juga dapat menciptakan sebuah komunikasi antara seseorang yang belajar dengan orang lain. Oleh karena itu, seorang guru juga sebagai pendidik yang mengajar siswa juga dapat menciptakan proses pembelajaran yang baik maka dapat dilakukan guru yang profesional.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menciptakan hubungan yang baik dengan siswa misalnya membuat kegiatan proses mengajarnya dengan variasi atau disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Guru juga juga dapat menciptakan kelas yang kondusif atau mengatur ketika ada siswa yang bermasalah dan ramai dikelas.

Contohnya ketika ada siswa yang bermasalah dengan siswa lainnya atau guru maka kita sebagai seorang guru harus memiliki yang namanya jiwa sosial berupa kepedulian lalu ikut menyelesaiakn masalah anak tersebut. Namun jika anak tersebut belum juga berubah maka kita dapat meminta bantuan Bimbingan Konseling yang ada di sekolah karena mungkin yang lebih ahli dibidangnya bisa membntu masalah anak tersebut. namun jika belum berhasil hukumah atau mengundang orang tua juga dapat kita lakukan karena kita tidak tahu masalah apa yang berkaitn dengan anak tersebut sehingga anak itu menjadi nakal.

Hubungan yang baik dengan wali murid juga dapat dilakukan dengan menciptakan hubungan baik secara tertulis maupun langsung baik dalam sekolah atau luar sekolah. Guru juga dapat memberikan informasi berkenaan dengaan info disekolah melalui surat resmi karena hal ini lebih efisien dalam hal tersebut.

Jika ada kritik dari wali murid maka guru bisa menerima pendapat tersebut dengan baik lalu merubah apa sja yang harus diperbaiki oleh guru tersebut. gambaran yang kita dapat dibayangkan saja contohnya dalam pengambilan rapot disekolah maka guru sewaktu menyampaikan informasi terkait hasil belajar siswa selama ini bisa mengngunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami. Menggunakan pakaian yang sopan salah satu cara guru untuk menarik perhatian wali murid agar terlihat sopan.

2.Bersikap Simpatik

Perlu kita ketahui yang namanya manusia terdapat beraneka macam kultur yang berbeda anatara lain dari kebiasaan, budaya, suku, jenis kulit, dan tingkat intelektual. Maka kita sebagai guru harus memiliki rasa toleransi yang baik terhadap mereka bahkan guru juga harus mencotohkan sikap yang baik terhadap peserta didik dan semua yang berada dalam lingkup sekolah. Sebagai mahluk Allah Swt. kita tidak bisa membedakan mereka karena latar belakang yang berbeda dengan kita. Sebagai guru yang baik kita justru menjadikan perbedaan tersebut untuk bersatu, memepelajari budaya orang lain, saling memahami dan banyak pelajaran lainnya yang dapat kita ambil. Maka hal yang bisa kita lihat dari awal kita masuk ketika guru bertanya untuk kita mengenalkan profil diri kita, dari sana dapat kita petik bahwa guru bisa dapat memahami karketer berbeda anak dan terciptalah hubungan sosial yang baik antara guru dan peserta didik.

3.Guru Bekerja sama dengan Dewan Pendidikan atau Komite Sekolah

Guru harus memiliki pemahaman bagaimana cara melakukan hubungan yang baik dengan orang lain terutama yang berkaitan dengan pihak-pihak yang penting di sekolah. Hal yang dapat guru lakukan disini yakni dapat mengikuti semua peraturan yang telah disepakati bersama-sama. Hubungan yang tercipta disini dapat dilakukan di lingkungan sekolah ketika rapat maupun diluar sekolah. Oleh karena itu lembaga Dewan Pendidikan atau yang kita kenal Komite Sekolah adalah dari wakil orang tua peserta didik dan masyarakat yang telah ditunjuk, dipilih, voting, kemudian disepakati bersama.

Keberadaan komite sekolah di Indonesia yang baru dibentuk tahun 2002 melaui Kep.Mendiknas No. 004/U/2002 sebai konsekuensi penerapan MBS mulai tahun 2001 (Dir PLP Diknasmen) perlu dikaji bagaiamana wadah partisipasi masyarakat tersebut berperan serta dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan bagaimana mekanisme kerjanya terkait dengan desentralisasi pendidikan dan bagaimna mekanisme pendidikan setalh sekian lama dikelola secara sentral.

Contoh ynag dapat kita lakukan ketika ada perlepasan anak didik untuk ke jenjang selanjutnya maka guru juga dapat meminta bantuan yang baik secara tertulis kepada wali tersebut untuk memeriahkan acara perlepasan dan memberikan mereka sambutan untuk menyampaikan sesuatu.

4. Pandai Bergaul dengan Kawan Kerja dan Mitra pendidikan

Guru  dapat menjadi pendengar terbaik dalam problematika yang di alami guru lainnya, selain iiu guru juga bisa saling menciptakan komunikasi yang baik. Banyak yang dapat dilakukan guru untuk menciptakan hubungan yang baik dengan guru lainnya seperti saling bertukar informasi terkait metode pembelajran apa yang cocok. Namun ketika guru memiliki masalah dengan guru lainnya maka bisa diseleaikan dengan cara yang baik jika tidak jangan sampai masalah ini membawa pengaruh yang negatif terbesar untuk anak.

Terciptanya hubungan yang sesama dalam guru dapat dilakukan didalam sekolah maupun ketika diluar sekolah, sesuatu yang dapat kita lakukan yakni memberikan kesempatan guru lainnya untuk menyampaikan pendapatnya ketika rapat, menerima saran mereka, menerima kritikan dengan baik dan lapang dada tanpa rasa marah, menghargai pendapat guru lainnya, dan bertutur kata yang sopan.

Setiap guru juga memiliki latar belakang yang berbeda baik dari sifat, kebiasaan, tingkah laku, budaya dan lain sebagainya. Maka disini perlu kita sebagai guru untuk menghargai mereka agar dapat menambah wawasan kita bagaimana ketika berhadapan dengan karakter guru seperti yang berbeda dengan kita.

Guru juga dapat menaati peraturan yang telah dibuat dan sepakati bersama baik di kurikulum maupun aturan sekolah tersebut. Guru melakukan tugas sesuai dengan prosedur operasinoal yang standar. 

Contoh seorang anak memiliki masalah dengan guru dikarenakan guru tersebut tidak mengajar sedangkan kita bertugas menjadi wali kelas maka ketika ada anak yang mengajukan masalah tersebut kita harus bisa memberi saran, bertanya, menasehati dengan memperhtikan tutur kata yang baik terhadap guru tersebut tanpa menyiggung perasannya atau menghakiminya.

 5. Memahami Dunia Sekitarnya atau Lingkungan

Sebagai seorang guru yang baik dan profesional itu tidak hanya mampu berkominikasi dengan lingkungan kelas dan sekolah tetapi juga bisa berhubungan baik dengan masyrakata sekitar, bisa menjadi sumner ilmu masyarakat dan memberikan kontubusi yang positif.[2]

 Peranan sosial disini dituntut karena zaman semakin maju maka guru harus peka terhadap sekitar. Jika teknologi semakin berkembang maka guru juga harus mengikuti perkembangannya agar siswa tidak merasa bosan. Tetpi disini kepedulain sosiak kita harus ada karena perkembangan teknologi semakin maju maka tugas guru menasehati agar menggunkan media teknologi sebaik mungkin.

Guru juga dapat menyebarkan info terkait program sekolah terhadap masyarakat agar mereka tertarik masuk dalam sekolah yang diajarkan guru tersebut. contoh membuat pamflet atau brosur yang berkaitan dengan  sekolah untuk ajaran baru biasaya hal ini sudah ada bagian masing-masing tinggal bagaimananya kita ikut menyebar luaskan info tersebut dan melayani mereka dengan baik ketika ada yang tertarik untuk bertanya.

a.Karakteristik Kompetensi sosial Guru

Karekteritik komptensi sosial guru menurut Musheri ialah karekterstik yang memiliki Kompetensi sosial adalah berkomunikasi secara santun dan bergaul secara efektif. Maka dapat kita simpulkan cara menyampaikan sseuatu harus diperhatikan bentuk penyampaiannya seperti contoh berikut 

Ketika berbicara dapat disampaikan melaluhi kebutuhan berbisik-bisik ketika ada sesuatu yang daianngap ramai, intonasi dianaikkan ketika ada kata yang penting, berbicara halus kepada orang yang halus, diawali senyum ketika mulai berbicara, berkata intonasi keras ketikaada tujuan yang diinginkan dan lain sebagainya. Mimik wajah disesuaikan dengan apa yang dibicarakan, memandang lawan bicara agar sopan, menjaga sikap dengan orang lain. Jika kita berbicara dengan orang yang tuna rungu dan memiliki kelainan lainnya maka alangkah baiknya menggunakan bahasa isyarat, menyediakan tulisan, proyektor, menggunakan media tertentu dan lain-lainnya agar apa yang kita sampaikan dengan mereka. Komunikasi yang baik dapat disampaikan dalam bentuk dengan memanfaatkan media belajar yang ada agar anak tidak bosan, seperti proyektor, komputer, vide, musik dan lain sebagainya. Jika kita simpulkan disini peran sosial guru dalam pendidikan ada karena tuntutan sekitar yang diharuskan kita memiki kemampuan berkomunikasi dan hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar. Maka kita sebagai guru juga harus bisa mengtur waktu mana yang pekerjaan kita ataupu dilingkungan sekitar dan menyusuaikan diri lengan latar belakang yag berbeda.

B. Peran Pendidik Dalam Lembaga Pendidikan

Guru adalah pendidik Profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.[1] Oleh karena itu guru atau sebagai pendidik harus benar mengusai bahan ajar yang akan disampaik terhadp peserta didik tersbut.

Proses pembelajaran yang sebanarnya dimana terdapat hubungan interaksi guru dan peserta didik, guru sebagai mentransfer ilmu sedangkan peserta didik menyimak kemudian jika tidak paham maka tugas guru wajib  menjelaskan ulang dari apa yang belum mereka pahami. Dalam hal ini bukan hanya guru yang siap dalam mengajar tetepi juga siswa harus meiliki kesiapan untuk melakukan proses belajar.

Kesiapan yang dapat dilakukan guru bisa dari mengusai bahan ajar, memanfaatkan fasilitas yang ada dengan baik, memberikan nilai yang sesuai, bersifat adil terhadap semua peserta didik dan tidak mebeda-bedakan antara siswa satu dengan yang lainya.. Namun berbeda dengan peserta didik juga harus meiliki kesiapan disini berupa dari siap untuk belajar, siap mengerjakan tugas dengan baik, bertanya jika belum ada yang paham, kesiapan inteltual, melakukan hubungan yang baik dengan guru dan lainnya.

Dalam kegiatan interaksi ini kemudian munculah proses belajar yang kita kenal banyak parah ahli mendenifiksan belajar. Belajar selain juga terdapat perubahan tingkah laku dengan kemudia berubah menjadi lebih baik karena ilmu yang dimilikinya namun juga belajar bisa dari pengalaman dan bakat yang terdapt dalam diri peserta didik lalu kita sebagai guru mengembangkanya. Dalam belajar terdapat banyak proses yang dilakukan seperti mengamati, meneliti, melihat, menyimpulkan, berpendapat, dan mengira-ngira.

Baca juga: Transformasi Peran Guru dari Pengajar Menjadi Fasilitator

Pembelajaran juga definiskan sebagai sebuah kegiatan guru mengajar atau membimbing siswa menuju proses pendewasaan diri.[2] Dapat kita simpulkan bahwa dalam proses mengajar bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan tetapi pesan psitif apa yang dapat kita simpulkan agar peserta didik semakin baik lagi kedapannya dan mereka mampu mendewasakan dirinya.

Menurut Biggs dalam Sugiharto dkk[1], dapat kita ketahui bahwa proses pembelajaran itu terdapat tiga macam yakni pembelajaran kuantitatif (berapa banyak materi dalam pembelajaran), pembelajaran kualitatif (kualitas proses pembelajaran), dan Pembelajaran Intrusial (kemapuan guru menata, merancamg, pelaksanaan, evaluasi).

Proses pembelajaran selalu berkaitan dengan psikologi sosial di kehidupan seahri kita baik dalam sekolah maupun diluar sekolah, karena dalamini kita tidak terlepas dari yang namanya proses interaksi oleh orang lain. Interaksi ini harus kita pahami mdengan meciptakan hubungan sosial karena sebagai seoarang pendidik kita harus paham bahwa yang namanya anak terlahir dari karakter yang berbeda-beda. Alangkah baiknya dalam kasus ini kita memahami mereka terlebih dahulu.

Jika interaksi lancar maka proses pembelajaran akan terlaksan dengan baik sebagaimana yang guru harapkan. Interksi dapat berjalan dengan lancar jika kedua pihak yaitu pendidik dan peserta didik memiliki penfsiran yang saja. Selai itu tingkah laku yakni saling tolransai tanpa ada perbedaan terciptalah proses pembelajran dengan nyaman.

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari sisni ialah bagaimana peran seorang pendidik berkaitan dengan proses pembelajaran yang ditransfer oleh guru sebagai pengajar atau pendidik kepada peserta didik.

C. Pera Guru DalamMasyarakat

Guru mendaptakan perhatian khusus dari masyrakat karena selain dianggap baik di mata mereka guru juga diangap pelapor proses pembangunan. Oleh karena itu guru harus memberika contoh yang baik dan membawa perubahan terhadap lingkungan sekitarnya.Guru selain memiliki ilmu pengetahuan mereka juga dianggap memiliki ketrampilan yang luas yang dapat dimanfaatkan di lingkungan tersebut. Tingkah laku guru akan dipantau oleh masyrakat karena mereka adalah panutan bagi masyarakat dan dibutuhkan juga komptensi sosial guru dalam melakukan hubungan. Kompetensi sosial ini berguna untuk agar selain dituntut mengajar disekolah mereka juga bisa memanfaatkan ilmu mereka dalam masyarakat.

Guru-guru kita diharapkan mengabdi kepada masyarakat dengan dan ketrampilan yang dimilikinya dan demikian turut memberi sumbangannya kepada pembangunan negara.Oleh karena itu alangkah baiknya mengenal masyarakat guna menciptakan hubungan yang baik, hal ini dapat kita lakukan dengan ikut serta dalam kegiatan di lingkungan tersebut, guna menciptakan kimunikasi yang baik dengan masyrakat tersebut. kita juga bisa ikut menyampaikan ide maupun pendapat kita ketika ada rapat ataupun saat dibutuhkan oleh mereka. 

1.Kepemimpinan guru ketika berada dalam lingkungan masyarakat

Gaffar dalam Supriadi 1999 menganggap guru dengan segala keterbatasannya terutama dari segi status sosial ekonomi tetap dianggap sebagai pelapor ditengah masyrakat.Maka mereka juga bisa bererang penting dalam kegiatan masyakat seperti karang taruna, menjadi ketua RT dan lain sebagainya.

Contoh Pak Husen menjadi guru pendidikan Agama Islam diMan 2 Jombang maka ketika dia di lingkungan masyarakay dia ikut aktif dalam kegiatan masyarakat seperti mengisi kajian ketika arisan bapak-bapak dilingkungannya, beliau juga menjadi ustadz di lingkunganya. 

2. Menjadi Motivator di lingkungan masyarakat

            Dapat dilakukan dengan menjadi seorang motivator untuk masyarakatnya bahwa pendidikan itu amatlah penting demi perubahan untuk negeri ini. Contohnya saja Aisyah ingin melanjutkan sekolah tingkat SMA tetapi orang tuanya tidak memiliki biaya sedangkan bu aminah guru di sekolah SMA 1 jombang maka tugas bu aminah pada saat itu memberikan motivasi dan pemahaman bahwa biaya sekolah gratis bisa didapat di sekolah sekolah dengan mengantarkan dan membantu mengurusi bahwa setiap sekolah suda ada beasiswa untuk jalur tidak mampu, berprestasi, penghafal Al-Qur'an.

Selain itu sebagai guru juga dapat ikut dalam menyebarkan program-rogram sekolah melalui brosur atau pamlet ketika akhir tahun ajaran, mencarikan seseorang yang ingin masuk dalam sekolah yang di ajarkannya, melayani mereka dengan baik tentang informasi yang terkait dengan sekolah tersebut.

D. Pera Guru Bentuk Profesi

Profesi adalah suatu suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para dari para anggotanya.[1] Dapat disimpulkan bahwa guru sebagai bentuk profesi dimana untuk melakukan proses pembelajaran tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang tetapi orang yang ahli dibidangnya. 

 

Guru merupakan bentuk dari profesi atau jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai seorang guru maka jenis pekerjaan ini tidak dilakukan oleh sembarng orang. Di sekolah guru sebagai orang kedua mereka maka sebagai penganti ketika disekolah mereka harus bisa menarik perhatian anak tersebut. guru juga hendaknya menjadi motivasi bagi siswanya agar mereka lebih semangat lagi melakukna proses pembelajaran.

Ketika ingin menarik perhatian siswa maka guru harus dulu meperhatikan siswanya seperti berpakaian yang rapi dan sopan maka akan jauh dipandang baik bahkan mereka akan lebih mdihargai. Contohnya dalam sebuah kelas terdapat praktek menyebutkan stuktur kerangka manusia dalam bahasa ilmiah maka tidak bisa dilakukan oleh orang yang bukan dibidangnya ditakutkan siswa akan tambah tidak mengerti namun bukan berarti guru lain tidak bisa melakukannya, semua bisa asalkan ada proses yang panjang untuk memahami semua teori tersebut.

Keahlian seseorang dapat kita lihat dari sebelum dan sesudah menjadi profesi maka kita akan menyebutnya sebagai profesionalisasi. Orang dapat dikatakan profesional apabila menyandang status profesional dalam profesi tersebut yang bekerja dengan ilmu yang mereka tempuh selama ini. Profesionalisme lebih mengarah kepada bagaimana anggota dari suatu profesi selalu meningkatkan kempuan profesionalnya dan juga mengembangkan streteginya untuk dapat bermanfaat. Profesionalitas lebih condong terhadap sikap para anggota dari profesi dan derajat pengetahuannya.

 Seseorang yang sudah ahli terlahir dari mereka yang memang di fokuskan untuk mengambil dan memepalajarinya secara panjang yang ditempuh khusus pendidikan tersebut. kemudian kehalian tersebut disebut profesionalisme yang dapat dilakukan sebelum orang melakukan profesi yang mereka tempuh atau jenjang untuk mendaptkan jabatan dalam bidang tersebut.

Ciri-ciri profesi tersebut juga berpengaruh kepada kulaitas guru agar semakin meningkatkan mutu seorang guru seperti,

  1. Adanya standart yang telah disepakati bersama,.
  2. Terdapat lembaga pendidikan yang khusus yang dapat dipertanggung jawabkan agar profesi semakin meningkat.
  3. Terdapat sebuah organisasi yang sangat mewadahi demi meningkatkan kualitas guru.
  4. Terdapat kode etika dan etik yang dapat mengatur perilaku seorang tersebut.
  5. Terdapat upah dari jasa yang telah ia lakukan.
  6. Terdapat pengakuan dari masyarakat bahwa ia seorang guru.

Baca juga: Peran Guru dalam Menyukseskan Asesmen Nasional

Dalam kompetensi profesional harus memiliki kemampuan dasar yang dimiliki oleh setiap guru maka dapat kita lihat kompetensi ini anatara lain :

1.Mengusai Bahan ajar harus dimiliki oleh seorang guru dalam bidang studi yang mereka ajarkan. Selain itu mereka juga harus memiliki kesiapan sebelum proses pemebalajaran dimulai karena jika belum ada kesiapan maka kemungkinan hasilnya tidak akan memuaskan. Perlunya disini memahami bahan ajar agar mudah untuk disampaikan kepada peserta didik. Banyak cara yang dapat kita lakukan disini seperti :

a.Terlebih dahulu ketika kita suda menegtahui kurikulum tersebut maka alangkah baiknya kita juga mengkaji ilmu tersebut.

b.Mengkaji dari mana point penting dari buku atau bahan belajar dan melakukan pengulangan setiap yang penting.

c.Melaksanan apa saja kegiatan yang disarankan oleh kurikulum seperti mengikuti seminar untuk meningkatkan mutu menjadi seorang guru.

d.Mengusai bahan ajar dengan baik, memahami, mengulang, mempraktekkan sendiri, dianalisis dan membuat kesimpulan atau pesan yang dapat diambil dari bidang studi yang akan kita ajarkan.

e.Membuat evaluasi tentang metode yang cocok tentang materi yang akan disampaikan, jika gagal segera perbaiki.

g.Mampu menilai siswa dengan baik tanpa mebedakan mereka.

2.Dalam meiningkatkan profesi guru juga harus mampu mengelola kelas dengan baik agar proses pemebalajaran terjadi secara kondusif. Cara yang dapat kita lakukan sebagai berikut :

a.Mengatur kelas dengan sebaik mungkin dapat kita lakukan dengan membuat suasana kelas nyaman.

b.Memberikan jadwal piket anak agar kelas bersih dan nayman ketika mereka belajar.

c.Mengatur tempat duduk ketika ada siswa ramai maka pindah di posisi depan.

d.Ketika ada sisswa yang ramai maka kita sebagai guru jangan membiarkannya tetapi menghentikan belajar kita dan menegur mereka dengan cara baik yang paling penting perhatikan cara menyampaikannya.

e.Membuat peratura pada kelas atau saat jam mengajar.

f.Membuat stuktur kelas dengan memebrikan mereka 

g.peluang bagi siapa yang ingin mencalonkan dirinya kemudian melakukan sistem vote.

3.Memanfaatkan media yang ada disekolah dengan baik merupakan cara alternatif dalam proses pembelajaran, berikut yang dapat kita lakukan :

a.Mengikuti pekerbangan zama di era globalisasi berbasis komputer ini denagn belajar.

b.Menyesuaikan dengan apa yang diajarkan, contohnya praktek jenazah maka dapat memanfaatkan media yang ada di sekolah agar mereka bukan hanya menerima materi tetapi juga paham bagaimana merawat jenaza dengan baik.

c.Merawat fasilitas sekolah dengan baik.

d.Memiliki fasilitas sendiri yang dibutuhkan untuk mengajar dikhawatirkan pihak sekolah tidak menyediakannya.

f. Tugas guru selain mendidik dalam proses pembelajaran mereka juga dapat memberikan dorongan , memuji, memberi contoh dan mebisakan Kemendiknas pada tahunn 2000 Tugas utama Guru [1] sebagai berikut :

1) Tugas Guru sebagai pengajar Instuksional dapat dilakukan dengan melakukan perencanaan program yang ditetapkan, melaksanakannya dan memberikan penilaian pada akhir.

2)Tugas Guru sebagai pendidik atau edukator maka memberikan pengajaran terhadapa mereka sampai siswa paham yang kita maksud.

3)Tugas guru sebagai pemimpin atau Manegerial dapat mengendalikan dirinya sendiri agar lebig sabar dalam mengahdapi siswa yang beraneka macam dan menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri.

4)Tugas guru sebagai inspirator yakni menjadi panutan yang baik untuk siswa dan menginspirasi banyak oraang.

 

E. Mini Research Hasil Wawancara Guru diSitubondo

1.Bapak Yoga P Saputra, S.kom Guru Informatika

Dalam wawancara ini saya bertanya tentang pandangan Pak Yoga dalam Peran Sosial Guru dalam pendidikan adalah guru harus mampu menjadi seorang teman atau sahabat dimana seorang teman atau sahabat pada umumnya dapat selalu ada dan memahami disaat temannya membutuhkan, dengan berteman maka akan terjadi interaksi dan kimunikasi yang baik, tidak ada rasa sungkan atau takut untuk berkomunikasi. Jika komunikasi terjalin dengan baik maka cara menyampaikan materinya akan lebih mudah dipahami oleh siswa tersebut. Selain itu guru bukan hanya seagai alat saja tetapi guru juga harus membangun kepercayaan siswanya sehingga dapat menjadi penyemangat, motivator, dan temapat berkeluh kesah bagi siswa tersebut. guru disini juga bisa  dijadikan tempat curhat ketika ada yang bermasalah ketika guru enjoy maka akan lebih mudah untuk bercerita daripada dengan guru yang terlihat cuek. Jika guru sudah mudah membina dan membimbinng sahabatnya maka guru juga akan mudah dalam proses membimbing dan mebina siswa tersebut karena ini sudah termasuk bagaiamana hubungan sosial kita dengan peserta didik tersebut.

2.Ibu Yayuk Guru Bimbingan Konseling

Dalam wawancara ini saya bertanya mengenai bagaimana kita sebagai guru Bk memiliki komptensi sosial sedangkan guru bk terlihat menakutkan bagi peserta didik. Maka IbuYayuk menjawab bahwa harus dapat bersiosialisai dan berbaur dengan siapa saja baik itu siswa dan siapa saja yang berada di lingkungan sekolah. Ketika ada yang berkonsultasi maka layani mereka dengan baik jangan lasngung memarahi mereka ketika salah tanya penyebab apa yang mebuatnya begitu.

            Ketika ada yang meminta bantuan kita berupa saran dan lain sebagainya maka kita harus membantu dan melayani mereka dengan nyaman agar mereka puas dengan pelayanan kita. Ketika ada siswa yang bermasalah langsung kita selesaikan jika yang dilanggar berat maka sesuai prosedur sekolah kita beri sanksi terhadap mereka yang melanggarnya.

3. Bapak Khaourul Ma'mun Guru Pendiidkan Agama Islm

            Dalam wawancara ini saya menayakan bagaimana peran kita sebagai guru PAI di lingkungan masyarakat. Maka Pak Khaourul menjawab bahwa kita juga bisa mengikuti kegiatan dalam lingkungan masyarakat seperti beliau menjadi ustadz dalam lingkungan masyarakat tersebut. ketika ada kegiatan arisan beliau juga mengisi kajian dan menjadi pembaca do'a. Merangkul masyakat dalam kegiatan karang taruna dan keguatan lainnya.

4. Ibu Kofidatur Rofiah Guru pendiikan PIAUD

            Dalam wawancara tersebut saya menanyakan bagaimana peran pendidik dalam lembga pendidika pada anak usia dini. Beliau menjawab bahwa anak dini adalah usia dimana mereka disebut genarasi emas. Maka pentingnya mendidik sebaik mungkin dengan menyesuaikan mereka. Memahami karakter mereka adalah bentuk yang paling harus dipahami karena anak sedini ini tidak bisa di bentak maka akan berpengaruh bagi psikologi anak tersebut. kita juga bisa mengikuti cara berbicara mereka agar mereka tidak tajut terhadap kita. Selain itu mengajarnya harus disertai senyuman agar anak-anak menerima kita dengan baik.  Biasanya cara mengajarnya berbeda dengan yang lainnya, karena pada masa ini anak lebih senang untuk bermain. Maka saat pandemik ini saya mengajar dengan membut video semenarik mungkin dan membuat teman belajar sambil bermain maka dengan begiu anak akan senang dan lebih giat lagi belajarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun