Â
- Teori Kepribadian (Personality Theory)
Â
Teori kepribadian, khususnya teori psikoanalitik dari Sigmund Freud dan teori kepribadian sosial dari Carl Rogers, menjelaskan bagaimana dinamika internal dan kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi dapat berperan dalam perilaku seseorang. Pelaku bullying mungkin mengalami konflik internal atau tekanan emosional yang mendorong mereka untuk mengalihkan perasaan negatif mereka ke orang lain. Mereka mungkin merasa lebih kuat atau lebih berkuasa dengan merendahkan orang lain.
Â
Analisis Bullying: Pelaku bullying sering kali menunjukkan perilaku yang didorong oleh ketidakamanan internal atau pengalaman traumatis yang belum terselesaikan. Mereka mungkin menggunakan bullying sebagai cara untuk menanggulangi rasa rendah diri atau stres emosional.
Â
Solusi: Pendekatan psikoterapi untuk membantu pelaku bullying memahami dan mengatasi ketidakamanan emosional mereka dapat membantu mengurangi perilaku agresif. Terapi yang berfokus pada pengembangan empati dan regulasi emosi juga dapat membantu pelaku bullying untuk lebih memahami dampak perilaku mereka terhadap orang lain.
Â
Dampak Bullying bagi Korban dan Pelaku
Â
- Pada Korban Bullying: Bullying dapat meninggalkan dampak psikologis jangka panjang bagi korban. Dampak tersebut antara lain kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan penurunan harga diri. Selain itu, korban bullying sering kali mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan sosial yang sehat dan mungkin menjadi lebih rentan terhadap masalah mental di kemudian hari.
- Pada Pelaku Bullying: Pelaku bullying juga menghadapi konsekuensi negatif, meskipun dampaknya mungkin tidak langsung terlihat. Mereka lebih rentan untuk terlibat dalam perilaku antisocial, termasuk kekerasan di masa depan. Selain itu, pelaku bullying mungkin mengalami masalah dalam hubungan interpersonal mereka, baik di sekolah maupun dalam kehidupan dewasa.
Â