- Payback period sebesar 1,6 bulan menunjukkan bahwa investasi awal dapat kembali dalam waktu relatif singkat. Ini memberikan indikasi efisiensi investasi dan cepatnya bisnis menghasilkan kas masuk positif.
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini secara bersamaan, analisis BEP dan Metode Kelayakan dapat memberikan pandangan menyeluruh tentang kelayakan dan potensi kesuksesan bisnis Kimchi Hey Galla.
Analisis Break-Even Point (BEP) dan metode kelayakan pada bisnis Kimchi Hey Galla juga memiliki hubungan yang erat dalam mengevaluasi penerimaan atau penolakan bisnis tersebut. Berikut adalah beberapa poin terkait:
1. BEP sebagai Tolak Ukur Keberlanjutan Bisnis:
  - BEP memberikan informasi tentang titik di mana pendapatan sama dengan biaya, menunjukkan bahwa bisnis mencapai titik impas.
  - Dalam kasus Kimchi Hey Galla, BEP dalam unit dan rupiah membantu menentukan seberapa banyak produk yang perlu dijual untuk menutupi semua biaya.
2. Kaitan dengan Metode Kelayakan:
  - Investasi awal sebesar Rp 12.000.000 dapat dievaluasi berdasarkan BEP. Jika bisnis mencapai BEP relatif cepat, ini dapat menjadi indikasi keberlanjutan.
  - Payback period sebesar 1,6 bulan menunjukkan bahwa investasi awal dapat kembali dalam waktu relatif singkat, yang merupakan pertimbangan positif.
3. Profit Margin sebagai Indikator Kelayakan:
  - Profit margin sebesar 47,06% menunjukkan bahwa bisnis memiliki potensi keuntungan yang baik per pack, memberikan keyakinan bahwa investasi dapat menghasilkan keuntungan yang layak.