Mohon tunggu...
Asri Nur Aini
Asri Nur Aini Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Indonesia yang dideskripsikan di cahayamatadanhati.wordpress.com hm.. alhamdulillah, hidup itu indah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dunia, Aku Ingin Memahamimu

30 Januari 2010   10:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:10 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seseorang telah membuka pikiranku dan pandanganmu

yang membuat jarak ini semakin sempit dan meminta waktu yang semakin singkat

bertumpuklah kertas-kertas bertinta yang membagi kisah dunia

yang hanya tersentuh sesaat, dan tatapan melirik

tak tahan dengan kata-kata yang ia sebut politik

dan kita membaca begitu penatnya bumi ini

yang memangku kaki kotor manusia

dan ku harus menemuinya bahkan dengan berbagai muka

untuk menghaluskan sebuah kekacauan

untuk menghibur keadaan yang semakin pahit

apa yang hendak kulakukan dimana yang lain hanya menganalisa

mungkin pena dan tinta ini berbicara

untuk mengusir tangan kotor yang engkau sesalkan

semakin lama ku memandang suram

di balik deret lembar-lembar nyata yang dipertontonkan

tangan-tangan mengepal ke atas menantang pengecut yang tertidur

dan bangunan runtuh terbantai api yang disulut dari kemarahan

akhirnya semua kenyang dengan rasa puasnya benci

semua parau dan memekakkan telinga yang tuli

dan sebenar-benarnya mereka bersumpah

hanya meniup bau busuk sampah

dan sekuat-kuatnya yang terinjak berteriak

tiada acuh mereka kan mengangkat

semakin ku kebingungan

ketika inderaku tak tahu guna

dan hanya mataku yang berkaca,

meminta sekelompok orang mempengaruhiku untuk mencari tahu dan mengajari keberadaan

menjadikan petunjuk untuk ku bersamamu

untuk yang bernurani, yang tak kuasa menahan tangis di hidup yang rapuh

lalu kutundukkan kepala

berganti menatap memahami arti senyum-senyum kecil yang kau renggangkan

yang semakin kelu ketika kau lelah mengadu dan

saat subuh berkabut dan menanti kabar baru

tiada sempat perut terganjal kau menanti sua

mengepal tinju bangunkan si pengecut yang

semakin nyenyak ia dengan dosa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun