tiada acuh mereka kan mengangkat
semakin ku kebingungan
ketika inderaku tak tahu guna
dan hanya mataku yang berkaca,
meminta sekelompok orang mempengaruhiku untuk mencari tahu dan mengajari keberadaan
menjadikan petunjuk untuk ku bersamamu
untuk yang bernurani, yang tak kuasa menahan tangis di hidup yang rapuh
lalu kutundukkan kepala
berganti menatap memahami arti senyum-senyum kecil yang kau renggangkan
yang semakin kelu ketika kau lelah mengadu dan
saat subuh berkabut dan menanti kabar baru
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!