Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kekuatanmu Melemahkan Bangsa ini

9 Februari 2016   08:19 Diperbarui: 9 Februari 2016   08:35 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sewaktu berkunjung ke daerah kita sering dihadapkan pada sesuatu yang aneh tapi karena keseringan maka menjadi tidak aneh

lagi. Penempatan pejabat teknis banyak yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dari orang yang ditunjuk misalnya:

kepala bidang pemberantasan penyakit menular dijabat oleh seorang pegawai yang hanya berijazah STM (Sekolah Teknik

Menengah) padahal dalam pemberantasan penyakit menular dibutuhkan pengetahuan tentang penyakit menular dan berbagai hal

yang dapat mempengaruhinya. Masih untung kepala dinas kesehatan dijabat oleh seorang dokter senior yang sudah berpengalaman.

Adapula kepala rumah sakit yang dipimpin oleh seorang guru bekas guru agama. Penempatan tenaga teknis di suatu kabupaten

sepenuhnya dikendalikan oleh kantor bupati. Mungkin pejabat bupati ingin memperlihatkan kekuatannya dengan menukar dan

mengganti pejabat pada pos-pos yang penting tapi sadarlah bahwa unjuk kekuatan itu akan melemahkan tim kerja yang bertugas

membangun daerah.

Dapatkah kita menyalahkan bupati karena hal tersebut ….?

Jawabnya boleh ya dan boleh tidak;

Apakah ada teguran dari pusat atau  provinsi jika ada kesalahan seperti diatas ..?

Wallahu 'alam

Kesemrawutan penempatan tenaga teknis  bukanlah monopoli pemerintah daerah saja, tapi mungkin mencontoh pada perilaku

penempatan pejabat teknis di pusat, posisi teknis yang seharusnya diisi oleh orang yang mengerti teknis justru diisi oleh orang

yang tidak berpengalaman. Pelatihan dan jenjang karir menjadi kurang jelas dan kemungkinan akan mematikan semangat dari

para generasi penerus yang belajar ilmu teknis, mungkin lebih terjamin jika aktif organisasi massa kemudian masuk ke orpol

dengan ijazah umum saja.??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun