Mohon tunggu...
Embun Pagi
Embun Pagi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa satra inggris bidang penerjemahan universitas terbuka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Tepung Tawar di Lingkungan Suku Melayu

20 Maret 2013   23:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:28 3656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika yang ditepung tawari lebih tua atau lebih tinggi kedudukannya di dalam keluarga ataupun masyarakat dari orang yang ditepung tawari, maka orang yang ditepung tawari telebih dahulu harus minta terima kasih dan memberi hormat dengan cara mengangkat kedua belah tangannya sewaktu hendak di tepung tawari. Yang menepung tawari membalas pula dengan mengangkat kedua belah tangannya juga, sebagai menerima tanda terima kasih atau penghormatan itu.

Sebaliknya yang akan terjadi, jika yang menepungtawari lebih muda, maka dialah terlebih dahulu yang harus memberi hormat.

Dalam Upacara ini, penepung tawar terlebih dahulu merenjiskan atau memercikkan air seikat daun-daun tadi kepada orang yang ditepung tawari. Selanjutnya mereka menaburkan beras kunyit ke atas orang yang ditepung tawari.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan makna dari upacara tepuk tepung tawar bagi masyarakat Melayu adalah memohon keselamatan dan kebahagiaan kepada Yang Maha Kuasa baik di dunia maupun di akhirat..
Tepung Tawar ini merupakan salah satu upacara Suku Melayu yang sudah puluhan kali saya saksikan secara langsung.Tepung Tawar sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat suku Melayu.
Demikianlah kisah saya tentang Upacara Tepung Tawar
Penjelasan tepung TAwar saya kutip dari artikel yang berjudul” UPACARA TEPUNG TAWAR” Ditulis Oleh: Said Sirajuddinan dan bisa dibaca di link berikut: http://wa-iki.blogspot.com/2010/10/upacara-tepuk-tepung-tawar.html.
http://freez.kompasiana.com/#

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun