Kini Soekarno kembali ke RI Tahun 50 dan siap membuat dan menghadapi kesulitan babak baru kembali .
UUD RIS disimpan dan kini digunakan UUDS RI Sementara 1950 dan Jiwa Pancasilanya tak berubah , tetap bertengger dalam Mukadimah , sedangkan batang tubuhnya mengikuti maksud maksud pembukaannya kurang jelas karena belum sempat mengkajinya .
Untuk melegalkan Negara agar menjadi syah dibentuk konstituante untuk membuat UUD RI yang syah sesuai dengan adat demokrasi barat . Ternyata memang kita tak berpengalman dalam bernegara dan berdemokrasi atau demokrasinya yang tak cocok dengan kepribadian kita .
Konstituante tak dapat (gagal ) menyelesaikan tugasnya . Negara menjadi stagnan dan keadaan seperti ini berbahaya .
Dewan dewan pemerintahan daerah dibentuk sendiri seolah olah sudah tak mempercayai Pusat ,Pusat menderita krisis kewibawaan . Ini merupakan kebangkrutan Presiden yang ketiga .
Pemerintah Pusat kedodoran , sehingga Bung Karno sebagai figur sentral harus tampil .Kini Bung Karno tampil dengan Konsepsi Baru .
Berkata Bung Karno " Maka akhirnya saya sampai pada keyakinan , nahwa kita telah memakai sisstim yang salah , satu stiyl pemerintahan yang salah , yaitu stiyl yang kita namakan demokrsi barat. " " Dan oleh karena demokrasi ini adalah demokrasi import , bukan demokraasi Indonesia , bukan demokrasi yang cocok dengan jiwa kita sendiri , maa kita mengalami segenap ekses ekses dari sekedar memakai barang import ." " Maka oleh karena itu mari kita kembali kepada jiw kita sendiri ." (Dikutipdari Buku Pak Soediman Kartohadiprodjo -KUMPULAN KARANGANÂ -PT Pembanguan 1963 ) .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI