untuk menghindari salah paham dan konflik yang dapat berujung tawuran dengan mengajarkan teknik resolusi konflik, seperti mediasi atau negosiasi, agar pelajar dapat menyelesaikan perselisihan dengan cara yang konstruktif dan tanpa kekerasan
3. Pembinaan kesehatan mental
Menyediakan konseling baik individu maupun kelompok dengan mengajarkan cara mengatasi stres dan kecemasan, membangun rasa percaya diri pelajaar yang dapat mengurangi kecenderungan seseorang untuk membuktikan diri melalui kekerasan.
4. Program kesehatan dan keamanan sekolah
Kerjasama dengan pihak sekolah: Perawat kesehatan komunitas bisa berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung pelajar. Ini termasuk menumbuhkan budaya saling menghargai dan toleransi. Selain itu, pembentukan kelompok pemuda anti kekerasan: Membantu membentuk kelompok pelajar yang menjadi agen perubahan untuk mengkampanyekan anti kekerasan di lingkungan sekolah dengan membangun aktivitas yang positif membangun rasa percaya diri dan kemampuan pelajar.
5. Â Pemberdayaan siswa/I dalam pengembangan bakat
Pihak sekolah serta instansi lain ikut serta membantu mengembangkan bakat siswa lewat ekstrakulikuler ataupun akademik lainnya. Dengan begitu, siswa dapat aktif terampil dan percaya diri dalam menunjukkan kemampuan dirinya lewat hal yang positif.
Diharapkan melalui strategi keperawatan komunitas patnership dapat membantu menangani dan mengurangi angka kejadian tawuran yang terjadi diantara pelajar dan dapat membangun motivasi pelajar dalam membangun bangsa dan negara yang sehat dan adil tanpa kekerasan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H