Masa remaja merupakan masa dimana seorang remaja mengekspresikan dirinya sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Dalam fase ini seorang remaja akan beranjak mencari jati dirinya dengan mengeksplore dan menjelajahi apa yang membuatnya penasaran (Isnawan, 2023). Akan tetapi, beberapa hal yang dapat mempengaruhi perjalanan seorang remaja dalam menemukan identitas dirinya. Banyak remaja dan anak dibawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, seks bebas tawuran, mencuri dan tindakan kriminal lainnya dan merasa hal ini seharusnya sudah dimaklumi oleh sebagian orang. Salah satu bentuk kenakalan remaja yang marak terjadi dan sering kali memakan banyak korban yaitu tawuran antar pelajar yang kadang berawal cyber bullying yang dilontarkan lewat media sosial. Seorang remaja belum cukup mampu untuk mengendalikan emosinya sehingga ketika mereka tidak menerima ujaran kebencian yang dilontarkan dari pihak ke lain maka timbullah ledakan emosional dan meluapkan nya dengan cara tawuran (Hamdani et al., 2024)
Tawuran merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja, yaitu kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Tawuran antar pelajar menjadi fenomena yang cukup sering didengar baik di berbagai media atau lewat cerita di lingkungan sekitar. Kejadian ini dijadikan sebagai ajang memicu adrenalin dan tidak jarang mereka menyebutnya sebagai hobi dan olah ilmu yang dipelajari dalam jangka waktu yang panjang. Bukan hanya itu, tawuran antar pelajar juga merusak moralitas dan intergritas generasi muda bangsa dan dianggap sebagai cerminan yang buruk.
Apa Dampak Yang Terjadi Akibat Tawuran ?
Tawuran antar pelajar bukan hanya menyebabkan gangguan atau kekerasan pada fisik tetapi juga dapat menyerang psikologis seseorang yang mendalam. Cedera fisik seperti luka, patah tulang, bahkan kematian adalah risiko yang nyata yang sering kali terjadi dan dihadapi oleh parea pelajar yang terlibat tawuran. Akan tetapi, dampak psikologisnya sering kali lebih menakutkan yang diantaranya mengakibatkan trauma, ketakutan berlebih, hingga depresi. Ketakutan tersebut akan membekas dalam diri mereka seumur hidup dan dapat mempengaruhi kesehatan mental. Di balik setiap pukulan dan tendangan, ada jiwa yang terluka, menjadikan tawuran ini sebagai ancaman yang serius bagi masa depan generasi muda.
Berdasarkan data yang terpantau oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia, terdapat beberapa daerah yang sering terjadi tawuran antar pelajar sekolah diantaranya yaitu Kabupaten Pati di Jawa Tengah, Jakarta Timur, Bogor, dan Sukabumi (Isnawan, 2023). Sementara, menurut data laporan Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang tahun 2022 menyatakan provinsi dengan angka kejadian tawuran tertinggi yaitu di provinsi Jawa Barat dengan total kasus sebanyak 37 kasus kejadian, diikuti provinsi Sumatera Utara dan Maluku yaitu sebesar 15 kasus kejadian tawuran . Melanjutkan dari data yang diperoleh di Radar Karawang, terhitung dari awal tahun 2024 terhitung telah terjadi 10 kasus tawuran antar pelajar di Kabupaten Karawang. Bahkan terdapat beberapa tempat yang sering kali dijadikan tempat terjadinya aksi tawuran diantaranya Ajo, Kampung Budaya, Jalan Lingkar Tanjung Pura, Jomin Kota Baru dan Cikampek.
Berdasarkan fenomena tersebut, adapun strategi intervensi keperawatan berbasis komunitas yang dapat membantu pemecahan masalah pada fenomena tawuran antar pelajar ini dengan melakukan pendekatan secara patnership. Dimana patnership ini merupakan kerjasama yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah, kepolisian ataupun instansi terkait dan juga pemberdayaan masyarakat sekitar. Kerjasama yang dilakukan antara perawat komunitas dan instansi yang terlibat sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya lingkungan yang damai. Hal ini pula sebagai bentuk pengawasan untuk menjaga keamanan lingkungan. Keterlibatan kepolisian dan instansi terkait lainnya dalam pemecahan masalah tawuran menjadi mediator dalam sosialisasi hukum serta memberikan sanksi pada pelaku-pelaku yang terlibat dalam aksi tawuran.
Solusi Menghadapi Perilaku Tawuran Antar Pelajar
Adapun solusi yang dapat diberikan dalam menangani masalah aksi tawuran diantaranya :
1. Penyuluhan kesehatan dan edukasi kesehatan
Pendidikan kesehatan tentang bahaya tawuran dan dampak tawuran baik fisik mamupun psikologis, serta pengenalan tentang pengelolaan emosi dan kekerasan perlu dikenalkan pada remaja-remaja saat ini, karena tawuran sering kali dianggap remeh dan dijadikan ajang kekuatan dan balas dendam.
2. Pelatihan keterampilan komunikasi
untuk menghindari salah paham dan konflik yang dapat berujung tawuran dengan mengajarkan teknik resolusi konflik, seperti mediasi atau negosiasi, agar pelajar dapat menyelesaikan perselisihan dengan cara yang konstruktif dan tanpa kekerasan
3. Pembinaan kesehatan mental
Menyediakan konseling baik individu maupun kelompok dengan mengajarkan cara mengatasi stres dan kecemasan, membangun rasa percaya diri pelajaar yang dapat mengurangi kecenderungan seseorang untuk membuktikan diri melalui kekerasan.
4. Program kesehatan dan keamanan sekolah
Kerjasama dengan pihak sekolah: Perawat kesehatan komunitas bisa berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung pelajar. Ini termasuk menumbuhkan budaya saling menghargai dan toleransi. Selain itu, pembentukan kelompok pemuda anti kekerasan: Membantu membentuk kelompok pelajar yang menjadi agen perubahan untuk mengkampanyekan anti kekerasan di lingkungan sekolah dengan membangun aktivitas yang positif membangun rasa percaya diri dan kemampuan pelajar.
5. Â Pemberdayaan siswa/I dalam pengembangan bakat
Pihak sekolah serta instansi lain ikut serta membantu mengembangkan bakat siswa lewat ekstrakulikuler ataupun akademik lainnya. Dengan begitu, siswa dapat aktif terampil dan percaya diri dalam menunjukkan kemampuan dirinya lewat hal yang positif.
Diharapkan melalui strategi keperawatan komunitas patnership dapat membantu menangani dan mengurangi angka kejadian tawuran yang terjadi diantara pelajar dan dapat membangun motivasi pelajar dalam membangun bangsa dan negara yang sehat dan adil tanpa kekerasan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H