Mohon tunggu...
Alimahsriastuti
Alimahsriastuti Mohon Tunggu... Penjahit - Saya lulusan SMK, Jurusan tata busana.

Hoby ku mendengarkan audio buku. Mendengarkan music dan membuat kerajinan tangan. Baru belajar melulis,tolong beri saya kritik dan saran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengagum Rahasiamu

13 Desember 2023   12:36 Diperbarui: 13 Desember 2023   12:47 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku lihat kamu yang seseorang yang ku kagumi diantara para pemusik. Mengenakan baju hitam, menyisir rambut dengan rapi, iket di dikenakan di rambut hitammu yang legam. Sesekali kau menoleh masih mampu mencuri obrolan dengan teman disampingmu, kamu tersenyum entah apa yang kau sedang bicarakan.

Satu jam berlalu reog wayang telah berakhir, semua penari melakukan perannya dengan baik. Dengan malam yang semakin larut berbagai seni tari ditampilkan, penampilanya begitu memukau. Ada tari kuda lumping mulai dari yang klasik hingga kreasi baru.

Pertunjukan telah usai, berjalan menuju tempat parkir sembari melihat pedagang yang berjajar ku genggam tangan adikku. Sosok familiar melintas masih mengenakan pakaian yang sama, dengan senyum yang mengembang. Berdiri sampingnya seorang gadis cantik, di depan penjual bakso ia menggenggam ice cream ditangan kananya dan tangan kirinya mencubitmu.

Fadhil apakah dia kekasihmu? Tanyaku dalam hati. Dia cantik tidak heran bila kamu menyukainya dia begitu cantik meski tanpa riasan dan berpakaian sederhana. Di dalam doaku aku berdoa agar dirimu memiliki seorang pasangan yang cantik, cerdas dan tentu saja dapat membuatmu selalu tersenyum, pelipur di suka dukamu. Aku selalu tahu kita bahkan tidak begitu akrap sebagai teman apalagi kamu menyukaiku, itu kesadaran diriku bahwa kau mungkin bukan pasanganku namum melihatmu tersenyum seperti itu rasanya rumit, aku senang namun sedikit masam. Kupalingkan pandanganku darimu seakan merasakan tatapanku kamu menoleh, hanya menoleh bagaimana mungkin kamu akan menyapaku saat kekasihmu di genggaman. Semoga kalian bahagia, dan semoga ku dapatkan penggantimu yang lebih cocok menjadi pasanganku. 

Kamu itu seperti mentari, membawa kehangatan, memberi cahaya, kekagumanmu munkin kan terus ada, karna dirimu adalah inspirasiku untuk belajar menjadi lebih baik. Ku masih sedikit berandai kan terpilih di sisimu dan aku harus memantaskan diri untuk itu.

Aku tidak akan mengganggumu namun ku akan tetap mengusik sang penguasa takdir dengan doaku. Tentu saja doa tidak boleh ngotot juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun