" Selama ini aku selalu ikuti keinginan papa, aku mau cuma ingin menikah dengan Alan orang yang aku cintai dan papa marah besar karena itu kenapa tan?" Kataku terisak.
"Nak papamu punya alasan atas semua yang ia lakukan"
"Alasan?, Alasan apa? Karna Alan miskin? Kenapa papa kekeh jodohin aku!" Kataku setengah berteriak.
Tante menggengam tanganku dan beberapa saat kemudian dia berkata.
" Dengerin tante nak, tante akan kasih tahu kamu semuanya, ini berhubungan dengan kematian mamamu 19 tahun lalu!"
21 tahun lalu mamamu jatuh dari tangga, rusuknya patah, saat di periksa lebih lanjut mamamu mengidap kanker paru-paru stadium 2, untuk biaya pengobatan papamu menjual rumah, serta berhutang kesana-kemari, lambat laun tidak ada yang bersedia memberi pinjaman.
 Pengobatan ibumu tertunda kondisinya drop dan ibumu meninggal dunia. Papamu menyalahkan diri atas ketidak mampuanya dalam membiayai pengobatan mamamu.Â
Beberapa bulan setelah kematian ibumu, ayah mu tiba-tiba berubah. Ia memforsir tubuhnya dan bekerja lebih dari 15 jam per hari.Hingga akhirnya, ayahmu dapat membangun lebih dari 100 cabang restoran.
"Papamu bekerja begitu keras semata-mata untukmu nak!"
Kakek dan ibumu meninggal karena kanker paru-paru. Ayahmu khawatir dengan kesehatanmu, oleh karena itu ia membatasi makanan yang kamu ma
kan dengan ketat dan selalu memintamu melakukan medical chek up secara rutin.