Mohon tunggu...
Abu Bakar Ashiddiq
Abu Bakar Ashiddiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Abu Bakar Ashiddiq

Mahasiswa Psikologi Universitas Syiah Kuala

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ayo Mengenal Kecerdasan Emosional

22 November 2021   00:26 Diperbarui: 22 November 2021   00:49 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai sobat millenial apakah kamu atau ada diantara temanmu yang selalu percaya diri akan kemampuannya dapat tetap tenang ketika menghadapi masalah yang ada, punya positive vibes untuk lingkungan sekitarnya, saking semangatnya disekitarnya juga jadi kebawa semangat dipercaya dan jadi tempat buat curhat kalau ada masalah dan biasanya punya banyak temen

Jika ada beberapa diantaranya yang disebutkan diatas mungkin kamu atau temanmu itu salah satu yang mempunyai kecerdasan emosi yang baik disamping kemampuan IQ yang dimilikinya. Secara pengertian kecerdasan emosi adalah sebuah kemampuan seseorang untuk mengenali dan memahami emosi yang ada didalam dirinya dan orang lain kemampuan untuk memotivasi diri juga berempati, serta mengatur dan mengendalikan emosi tersebut dengan baik dalam hubunganya dengan orang lain

Kecerdasan Emosi menurut Goleman dideskripsikan kedalam lima komponen utama

1. Self Awareness atau kesadaran Diri

Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosional yakni kesadaran seseorang terhadap emosinya sendiri. Kemampuan kita untuk mengenali emosi pada diri kita beserta faktor pemicunya memahami kekuatan dan kelemahan pada diri kita mengetahui value dan tujuan diri sendiri serta memahami bagaimana hal yang disebutkan tadi berpengaruh terhadap pemikiran dan tindakan yang kita ambil. 

Salah satu contoh apabila kita menyadari diri kita sedang marah sebaiknya menenangkan diri mencari informasi lebih dalam sebelum membuat keputusan jangan mengambil keputusan saat kita sedang marah sebelum keputusan tersebut dapat merusak diri.  

Jika kita merasa stres, kesel ataupun galau penting bagi kita untuk berhenti dan berpikir sejenak untuk memahami emosi yang ada ketika kita sudah memahami termasuk dengan penyebanya maka akan selangkah lebih mudah bagi kita dalam mengambil tindakan yang tepat sebagai bagian dalam penyelesaian masalah.

2. Self Regulation atau pengelolaan diri

Self regulation merupakan cara bagaimana kita dapat mengontrol dan mengelola emosi. Bukan berarti menahan emosi dan lalu menyembunyikan perasaan kita yang sesungguhnya namun,  ini adalah bagaimana cara kita mengekspresikan dan menampilkan respon terhadap emosi secara tepat baik secara waktu atau tindakan yang diambil.

Individu yang memiliki self regulation yang baik biasanya fleksibel dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang ada mereka juga mampu mengatur dan meredakan emosi pada situasi konflik. 

Salah satu contoh adalah ketika emosi lalu merasa sangat marah terhadap seseorang, maka coba ingatlah dan pikirkan bagaimana kita harus merespon apakah kita langsung memukul atau berteriak? 

Berlatihlah untuk menahan diri, dan berpikir kembali serta mengambil langkah dan waktu yang tepat untuk menyampaikan apa yang kita pikirkan dan rasakan kepada orang tersebut.

3. Internal Motivation

 Internal motivation bukanlah sebuah motivasi yang dipicu dikarenakan faktor eksternal seperti uang, harta, ketenaran ataupun pengakuan dari orang lain. Namun merupakan sebuah hal yang mendasari dan mendorong seseorang untuk bergerak kepada tindakan atau tujuan tertentu yang dikarenakan adanya keinginan dalam diri yang secara konsisten mengarahkan kepada tujuan hidup. 

Individu seperti ini biasanya mempunyai standar yang tinggi dalam hidupnya. Mereka menetapkan beberapa tujuan dan pencapaian serta selalu berusaha untuk lebih baik. Mereka juga biasanya mempunyai komitmen dan inisiatif yang tinggi.

4. Empati

Empati adalah kemampuan kita untuk dapat mengenali dan memahami perasaan seseorang. Kita berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang tersebut dan berusaha untuk merasakan apa yang orang tersebut rasakan. Hal ini sangat penting untuk menentukan tindakan apa yang tepat ketika berhadapan dengan orang lain. 

Adanya kemampuan empati ini dapat mendorong kita untuk lebih mampu menangkap sinyal-sinyal dilingkungan sosial kita yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga  kita lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain, dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain. 

Contohnya ketika ada teman kita yang tertimpa musibah seperti ditinggal orang yang disayang atau kehilangan pekerjakan. Hal pertama kita lakukan mungkin harus merespon dengan perhatian atau mungkin menyemangatinya bukan menertawakannya.

5. Social Skills

Dapat berinteraksi dengan baik kepada orang lain adalah aspek terakhir yang paling penting. Hal ini bukan saja hanya memahami emosi pada diri kita dan orang lain namun termasuk mengaplikasikannya kedalam keseharian interaksi kita dengan orang lain. Di dalam kehidupan sehari-hari social skill akan membantu untuk membangun relasi dan koneksi yang dibutuhkan baik dalam pekerjaan ataupun pertemanan. Kemampuan membina hubungan dan kemampuan membaca situasi sosial lancar dalam berinteraksi dengan orang lain dapat menuntun emosi dan tindakan kita terhadap orang lain

Sekarang cobalah untuk berpikir sejenak dan bertanya pada diri kita sendiri sejauh apa kita sudah mengelola kecerdasan emosi kita dengan baik ? Kabar baiknya adalah. Berbeda dengan IQ yang cenderung stabil di usia dewasa kecerdasan emosi adalah suatu hal yang bisa ditingkatkan dipelajari ataupun dilatih namun membutuhkan latihan dan komitmen jangka panjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun