"Prancis melakukan uji coba nuklir di Aljazair dan menimbulkan banyak korban jiwa akibat dari uji coba nuklir itu," bebernya.
Pada 1962, ketika Prancis meninggalkan Aljazair itu ada 11 ribu ranjau yang ditinggalkan.
"Artinya Prancis telah menjajah Aljazair kurang lebih selama 132 tahun. Dalam 7 tahun pertama, Prancis menghabisi 7 juta warga sipil Aljazair. Pada tahun-tahun berikutnya, membunuh 1 juta warga lainnya. Ada sejarawan menyebutkan jumlah korban akibat kebiadaban Prancis itu 10 juta jiwa," ungkapnya.
Begitu pun saat menjajah Mesir, mereka memasukkan warga sipil ke dalam masjid lalu kemudian membunuhnya.
"Kemudian menjadikan masjid itu sebagai tempat menjaga kuda dan sapi-sapi mereka," ujar dia.
Negara Inggris pun demikian, bahkan lebih biadab. Inggris ketika memasuki Iran menciptakan situasi kemarau yang panjang dan membunuh banyak orang.
"Ada 2 juta jiwa yang menjadi korban akibat kemarau panjang itu," tuturnya.
Begitu juga Belanda ketika menjajah Indonesia kurang lebih 350 tahun. Ada sekitar 1 juta yang menjadi korban akibat kolonialisasi Belanda tersebut.
"Ini adalah fase pertama kekuasaan, bagaimana negara-negara besar seperti Spanyol, Portugal menginvasi negara-negara kecil sehingga mengakibatkan banyak korban jiwa," ujarnya.
Di fase kedua perjalanan sejarah, negara terbagi dua kutub. Yakni kutub Timur dan Barat.
"Pemimpin kutub barat, yakni Amerika sedangkan pemimpin kutub timur adalah Uni Soviet," katanya.