Dalam keseharian saat berinteraksi dengan sesama, kita juga seringkali melakukan hal yang sama, kita mengandaikan bahwa segala kemungkinan proses fisik-mental semua orang yang telah-sementara-akan kita temui dapat diwakili oleh proses fisik-mental diri kita. Pengandaian-pengandaian seperti ini menjadi semacam prinsip keekonomisan pengetahuan, sesuatu yang membuat kita mudah dan tak begitu sukar untuk mengetahui/memahami segala sesuatu di luar kita. Tapi sejarah mengajarkan kita bahwa pengandaian semacam itu bukanlah tanpa resiko, keunikan individu atau kelompok tertentu seringkali diabaikan dan berujung diskriminasi.
Di penghujung diskusi, Eca bertanya "apakah sudah ditemukan makhlukh mirip manusia di benda-benda langit selain bumi pak ?". "sampai sejauh ini belum nak, dan sampai saat ini para astronom terus mencari", jawab saya. "kalau begitu kita sendirian di alam semesta yang luasnya luar biasa, kita tidak bisa kemana-mana pak, hanya di bumi kita bisa hidup, lalu kenapa banyak orang yang merusak lingkungan sedangkan belum ada tempat tinggal lain untuk manusia selain bumi ?" tanya Eca lebih lanjut. "yah mungkin karena mereka bodoh dan congkak", tutup saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H