Mohon tunggu...
Aspar
Aspar Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi bidang olahraga dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.3: Pengelolaan Program yang Berdampak Posistif pada Murid

19 Maret 2023   21:12 Diperbarui: 19 Maret 2023   21:20 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam penyusunan dan pengelolaan program sekolah maka melalui tahapan BAGJA, dimana dalam setiap langkahnya harus ada kemampuan dalam pengambilan keputusan yang universal dan berpihak pada murid. Pemimpin pembelajaran sebagai agen perubahan, harus mengambil keputusan yang bertanggung jawab yaitu keputusan yang diambil bersifat efektif dan efisien terkait rancangan program yang ingin dilakukan, tentunya keputusan tersebut telah harus memperhatikan 3 prinsip berfikir, 4 paradigma pengambilan keputusan dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Hal ini untuk mendorong rasa percaya diri, keselamatan dan kebahagiaan murid serta seluruh pihak yang terlibat.

Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Pengelolaan program yang akan dirancang selalu berprinsip pada manfaatnya, yaitu mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Pengelolaan program ini harus didukung oleh identifikasi aset/ modal yang dimiliki oleh sekolah. Sehingga pemanfaatan dan pengefektifan sumber daya menjadi prioritas yang perlu diperhatikan oleh seluruh stakeholder yang ada.

Berdasarkan materi dalam modul 3.3 yang telah saya pelajari, kemudian saya kaitkan dengan modul lain sebelumnya, maka sangatlah besar peran guru penggerak untuk senantiasa tergerak, bergerak dan menggerakkan komunitas praktisi sekolah. Komunitas ini bertujuan mengembangkan program yang berpihak dan berdampak pada murid. Guru penggerak juga harus senantiasa meningkatkan kualitas belajar murid melalui pengelolaan program yang berdampak pada murid. Program-program yang berpihak pada murid akan menumbuhkan sikap mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif menuju murid berkarakter sesuai profil pelajar Pancasila.

Keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya memberikan perspektif baru bagi saya tentang program yang berdampak positif pada murid. Program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi sesuai dengan suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership) murid. Program-program tersebut berdampak positif pada murid untuk mewujudkan student agency yang memiliki poin-poin komponen profil pelajar Pancasila.

Melihat keterkaitan antara modul dalam Program Guru Penggerak (PGP) ini maka selaku CGP saya menarik kesimpulan bahwa tujuan akhir PGP adalah CGP sebagai guru pemimpin pembelajaran yang menjadi agen perubahan dalam mewujudkan visi Pendidikan Indonesia sesuai yang diamanatkan Ki Hajar Dewantara. CGP harus mampu menyusun dan merancang program yang berdampak positif dan berpihak pada murid. CGP berperan penting dalam menumbuhkan student agency di sekolah. Dalam praktiknya, guru melibatkan murid dalam penyusunan program melalui tahapan BAGJA, pelaksanaannya melibatkan murid dan dievaluasi melalui 9 langkah pengujian dalam pengambilan keputusan. Guru, komunitas dan murid juga membangun lingkungan yang dapat mewujudkan student agency di sekolah.

Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar

Mengikuti kegiatan guru penggerak memberikan pengalaman yang berharga bagi saya. Pengetahuan saya mengenai filosofi pendidikan di Indonesia menjadi bertambah. Saya menjadi lebih mencintai pendidikan yang lebih berbudaya Indonesia dibanding pendidikan luar negeri. Emosi saya menjadi meningkat dari awalnya pesimis menjadi optimis. Saya optimis dapat memberikan perubahan bagi pendidikan di lingkungan saya. Awal pembelajaran saya hanya mengenal bahwa mengajar menjadikan murid menjadi lebih pintar. Saat ini saya menjadi lebih paham bahwa tujuan pendidikan tidak hanya menjadikan murid lebh pintar tapi menjadi lebih baik lagi sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Ke depan saya perlu memperbaiki diri dalam mencari berbagai sumber belajar yang sesuai dengan budaya Indonesia. Hal ini akan menjadikan diri saya menjadi lebih lebih kompeten dan matang sebagai pemimpin pembelajaran.

Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP

Menjelang berakhirnya pendidikan dan pelatihan Program Guru Penggerak, terdapat pertanyaan yang masih mengganjal bagi saya, yaitu bagaimana menyikapi seleksi masuk sekolah lanjut dengan filosofi pendidikan yang didapat selama PGP. Modul-modul di PGP menitik beratkan pendidikan yang berpihak pada murid, pembelajaran berdiferensiasi. Pada saat yang sama seleksi masuk berbagai jenjang pendidikan lebih lanjut masih menitikberatkan pada pengetahuan/ kognitif murid. Namun pengalaman mengikuti PGP memberikan gambaran bagi saya bahwa pembelajaran berdiferensiasi akan mematangkan murid dalam memilih sekolah lanjutan yang akan dipilihnya. Guru sebagai pemimpin pembelajaran tinggal melakukan coaching pada muridnya.

Jika muncul tantangan saya juga memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi. Tak lupa saya juga melibatkan pemangku kepentingan dalam menghadirkan solusi akan tantangan yang saya hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun