Berikut adalah beberapa contoh hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.
- Pemanfaatan modal manusia: Guru-guru dianjurkan meningkatkan kompetensi melalui diklat, guru senior membimbing guru muda, peningkatan kompetensi tenaga kependidikan melalui IHT dan lainnya.
- Pemanfaatan modal alam: Guru IPA memanfaatkan barang-barang bekas di sekitar murid, taman sekolah, kolam sekolah dan lainnya untuk belajar IPA.
- Pemanfaatan modal sosial: Guru mengajak murid ke penangkaran penyu untuk belajar konservasi ekosistem.
- Pemanfaatan modal budaya: Guru PKWU mengajarkan berbagai kuliner lokal seperti "sala lauk, rendang, gukai kalio dan lainnya" ke murid.
- Pemanfaatan modal politik: Sekolah membuat kebijakan memanfaatkan gadget/smartphone murid untuk mensukseskan Ujian Sekolah Berbasis Web (USBW).
Contoh-contoh pengelolaan sumber daya diatas akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran. Ini dikarenakan pimpinan berpikir bahwa semua ekosistem sekolah adalah kekuatan, bukan kelemahan.
Materi Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya memiliki hubungan dengan materi dalam modul-modul Program Guru Penggerak sebelumnya. Hubungan itu dijabarkan dalam uraian berikut ini.
- Hubungan materi  Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan materi Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional.
Ki Hadjar Dewantara menyatakan pendidikan haruslah didasarkan pada kodrat murid dan bertujuan mencapai keselamatan murid setinggi-tingginya. Ini berarti guru sebagai pemimpin pembelajaran wajib memetakan dan memanfaatkan semua aset yang ada di kelasnya untuk melakukan pembelajaran yang sesuai kodrat murid. Semua asset yang sudah dipetakan harus dapat mencapai keselamatan murid setinggi-tingginya.
- Hubungan materi  Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan materi Nilai dan Peran Guru Penggerak.
Nilai guru penggerak yaitu nilai berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif dan reflekstif. Nilai-nilai ini merupakan modal manusia yang dimiliki oleh seorang pemimpin pembelajaran yang harus terus dikembangkan dalam mengelola aset yang ada untuk meningkat kualitas pembelajaran.
- Hubungan materi  Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan materi Visi Guru Penggerak.
Pemimpin pembelajaran harus mampu menyusun visi dan misi agar menjadi suatu motivasi dalam bergerak. Untuk mewujudkan visi dan misi diperlukan sebuah pendekatan inkuiri apresiatif yaitu suatu pendekatan yang berbasi pada kekuatan. Langkah-langkah BAGJA dibutuhkan suatu pengelolaan sumber daya yang bersumber pada kekuatan sehingga dapat mewujudkan suatu prakarsa perubahan.
-  Hubungan materi  Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan materi Budaya Positif
Perubahan positif yang ada di sekolah haruslah melalui pengelolaan sumber daya yang ada di ekosistem sekolah. Pengelolaan menggunakan pendekatan PKBA merupakan salah satu budaya positif yang diterapkan di sekolah. Hal ini dikarenakan budaya yang positif terwujud dengan mengindentifikasi kekuatan-kekuatan sesuai sumber daya yang dimiliki oleh sekolah.
- Hubungan materi  Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan materi Pembelajaran Berdiferensiasi
Guru sebagai pemimpin pembelajaran wajib melakukan pemetaan pada muridnya sebagai salah satu aset manusia di kelas. Melalui pemetaan dan pengelolaan yang tepat maka akan memudahkan guru melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Pemetaan dan pengelolaan tidak hanya pada murid namun juga fisik, budaya dan lainnya yang sangat diperlukan dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi.
- Hubungan materi  Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan materi Kompetesi Sosial emosional (KSE)
Seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki kompetensi sosial dan emosianal bagus memudahkan guru dalam mengelola semu sumber daya yang ada di ekosistem sekolah. Hal ini dikarenakan semua kompetensi yang diperlukan dalam mengelola 7 modal utama di ekosistem sekolah memerlukan kompetensi sosial emosional.
- Hubugan materi  Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan materi Coaching untuk Supervisi Akademik.
Memimpin merupakan seni mengelola, mengembangkan dan meningkatkan potensi orang yang dipimpinnya. Oleh sebab itu, agar pengelolaan sumber daya ekosistem sekolah dapat optimal maka coaching sangat diperlukan.
- Hubungan materi  Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan materi Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran.
Pemimpin harus mampu mengambil keputusan berdasarkan 9 langkah, 4 Paradigma dan 3 pendekatan dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan dilema etika. Pengambilan keputusan ini seharusnyalah melibatkan semua aset yang ada dalam ekosistem sekolah.