Mohon tunggu...
ASNIL ADEWIYA
ASNIL ADEWIYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah memasak dan suka Travelling

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Dampak penggunaan Bahasa Indonesia yang salah pada media sosial di kalangan mahasiswa

4 Januari 2025   16:00 Diperbarui: 4 Januari 2025   16:00 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

DAMPAK PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG SALAH PADA MEDIA SOSIAL DI KALANGAN MAHASISWA


        Vera Sardila & Asnil Adewiya

ABSTRAK


  Bahasa selalu berkembang dinamis seiring dengan kemajuan zaman. Hal ini mengindikasikan bahwa sejalan dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam perkembangan zaman ideologi budaya serta teknologi, akan memiliki pengaruh pada bahasa yang digunakan. Perkembangan yang terjadi pada bahasa dapat berupa perkembangan bersifat positif atau bahkan sebaliknya bersifat negatif. Seiring dengan perkembangan zaman maka berbagai hal telah mempengaruhi pemakaian Bahasa Indonesia di masyarakat.Sehingga bahasa ini mengalami pergeseran penggunaan, khususnya pada media sosial.Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dan metode deskriptif.Metode studi pustaka ini metode yang dilakukan dengan cara mengambil data-data dari buku dan internet yang berhubungan dengan dampak dari penggunaan Bahasa Indonesia yang salah pada media sosial di kalangan mahasiswa yang bertujuan untuk mendukung kelengkapan data dari artikel sedang metode deskriptif ialah metode yang dilakukan dengan meneliti status kelompok manusia.Tujuan penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.


Kata Kunci : bahasa indonesia, teknologi, media sosial, mahasiswa.

 A . PENDAHULUAN 

    1.Latar Belakang Masalah


    Sosial merupakan sebuah media online yang mendukung interaksi sosial dengan menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog yang interaktif. Komunikasi juga menjadi sarana yang baik karena dapat memudahkan seseorang untuk berkomunikasi dengan jarak yang jauh sekalipun titik-titik dengan media sosial seseorang dapat lebih mudah dalam bertukar pikiran memudahkan dalam kegiatan transaksi jual beli, dan dapat berbagi kabar dengan cepat aman dan murah. Dengan teknologi internet dan handphone yang sudah semakin canggih membuat media sosial ikut tumbuh dan berkembang. Dengan perkembangan yang semakin pesat tersebut membuat media sosial dapat diakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun.

    Dengan kemudahan untuk mengakses media sosial tersebut disadari atau tidak memberikan dampak yang begitu besar khususnya di kalangan mahasiswa. Penggunaan media sosial dengan intensitas tinggi dan dalam jangka waktu yang panjang dapat mempengaruhi gaya bahasa mahasiswa.Oleh karena itu, semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial maka semakin luas atau semakin banyak gaya bahasa yang diketahui dan diadaptasi pada kehidupan sehari-hari.Apabila ditinjau lebih jauh tidak sedikit mahasiswa yang kehilangan kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini terlihat dari penggunaan gaya bahasa dan penulisan yang salah, dengan penempatan huruf kapital yang salah, penggunaan tanda baca atau simbol yang tidak sesuai atau bahkan berlebihan dan juga singkatan-singkatan yang tidak dibenarkan dalam kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
   Jika dibiarkan begitu saja dikhawatirkan hal ini akan membudidaya dan mengakar di kalangan mahasiswa sehingga membuat Bahasa Indonesia yang baik dan benar semakin terlupakan mengingat Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sudah seharusnya kita banggakan bersama.
   Alasan penulis memakai judul dampak yang ditimbulkan dari penggunaan Bahasa Indonesia yang salah pada media sosial di kalangan mahasiswa yaitu karena penulisan melihat bagaimana sikap mahasiswa saat ini yang tidak lagi menggunakan tata bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah Bahasa Indonesia baik dalam penulisan maupun gaya bahasa yang digunakan. Selain itu penulis juga melihat bagaimana penggunaan kosakata, singkatan, dan tanda baca yang tidak lagi sesuai dengan aturan dan tata cara penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.


2.Identifikasi Masalah


    Berdasarkan paparan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan dalam identifikasi masalah adalah :


a.Bagaimana dampak dan pengaruh yang ditimbulkan dari penggunaan Bahasa Indonesia yang salah pada media sosial di kehidupan mahasiswa?


3.Tujuan Penulisan


Berdasarkan masalah di atas maka tujuan penulisan terdapat dalam beberapa hal, yaitu:


a.Tujuan obyektif
1)Memberi pengetahuan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.


2)Memberi pengetahuan tentang penggunaan tata bahasa yang baik pada media sosial.


3)Memberi pengetahuan dampak buruk yang ditimbulkan oleh penggunaan Bahasa Indonesia yang salah pada media sosial.


4)Memberi pengetahuan tentang bagaimana mengurangi penggunaan Bahasa Indonesia yang salah pada media sosial


b .Tujuan subyektif


1)Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

4.Metode Penelitian


    Dalam metode ini penulis menggunakan dua metode yaitu metode studi pustaka dan metode deskriptif. Metode studi pustaka merupakan sebuah metode yang dilakukan dengan cara mengambil data-data dari buku dan internet yang berhubungan dengan dampak dari penggunaan Bahasa Indonesia salah pada media sosial di kalangan mahasiswa.Penelitian metode studi pustaka yaitu untuk mendukung kelengkapan data dari artikel. Selanjutnya yang kedua adalah metode deskriptif di mana metode ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan meneliti status kelompok manusia, satu kondisi, satu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada saat sekarang.Tujuan penelitian deskriptif adalah membuat deskriptif gambaran atau secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

A . KERANGKA TEORI

1.Bahasa


    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama berinteraksi, dan mengidentifikasi diri titik selain itu bahasa juga diartikan sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucapkan manusia.
    Bahasa Indonesia yang baik dan benar ialah bahasa yang digunakan sesuai dengan norma atau masyarakat yang berlaku,sedangkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan aturan atau kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku. Kaidah bahasa itu meliputi kaidah ejaan ,kaidah pembentukan kata, kaidah penulisan kalimat kaidah penyusunan paragraf dan kaidah penataan penalaran. Jika kaidah ejaan digunakan dengan cermat kaidah pembentukan kata ditaati secara konsisten, pemakaian bahasa dikatakan benar. Sebaliknya jika kaidah-kaidah bahasa kurang ditaati, pemakaian bahasa tersebut dianggap tidak benar atau tidak baku.

2.Sosiologistik


   Sosiologistik sebagai salah satu cabang ilmu logistik yang mengkaji mengenai bahasa dan hubungannya dalam pemakaian di masyarakat. Ini berarti bahwa sosiologistik memandang bangsa pertama-tama sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi serta merupakan bagian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu.

3.Singkatan dan akronim


   Akronim dan singkatan merupakan bagian dari proses apresiasi.Istilah apresiasi yang dipakai oleh Krida laksana (1989). (159) adalah "proses penanggalan suatu atau beberapa bagian atau kombinasi laksan sehingga jadi ke belah bentuk baru yang berstatus kata ".


HASIL DAN PEMBAHASAN


  Bahasa adalah kode yang merupakan gabungan fenomena sehingga membentuk kata dengan aturan sintaksis untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa merupakan alat yang sangat tidak memadai untuk berpikir dengan tertib dan untuk melahirkan pendapat. Di zaman dunia yang sudah semakin modern ini penggunaan media sosial banyak diminati oleh kalangan remaja dengan begitu banyak kalangan remaja yang memanfaatkan kelebihan media sosial sebagai sarana untuk berinteraksi dengan sesama penggunaan media sosial lainnya. Dengan demikian secara tidak langsung akan terjadi terjalin sebuah hubungan atau interaksi sosial sesama penggunaan media sosial. Akan tetapi dalam penggunaannya banyak kalangan remaja yang tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga menyebabkan banyaknya muncul kosakata - kosakata baru dalam berkomunikasi atau singkatan-singkatan yang tidak dibenarkan dalam tata cara penulisan Bahasa Indonesia.
   Di media sosial penggunaan bahasa tidak terikat pada suatu peraturan titik Itulah sebabnya anak muda banyak berkreasi dengan bahasa sehingga semakin banyak orang yang penasaran dengan artinya, maka semakin banyak yang menggunakan bahasa tersebut. Namun, hal ini jika berkelanjutan tentunya akan menimbulkan masalah yang serius pada penggunaan batata Bahasa Indonesia dalam keadaan formal lain di luar media sosial.Selain itu, ancaman yang sangat serius terhadap Bahasa Indonesia di mana merupakan pertanda semakin buruknya kemampuan bahasa generasi muda zaman sekarang. Dalam ilmu logistik memang dikenal adanya beragam-ragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasanya digunakan dalam acara-acara yang kurang formal.


KESIMPULAN DAN SARAN


A .KESIMPULAN


  Tata Bahasa Indonesia pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Masyarakat Indonesia khususnya para remaja sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan beberapa hal di antaranya sebagai berikut :


1.Masyarakat Indonesia kurang mengenal bahasa baku yang baik dan benar.


2.Kurangnya masyarakat Indonesia dalam memakai lagi ejaan yang disempurnakan (EYD) .


3.Masyarakat Indonesia menganggap remeh Bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai Bahasa Indonesia yang baik dan benar.


4.Dalam penggunaan sosial media penggunaan bahasa tidak terikat suatu peraturan dan lain-lain.


B.SARAN


    Penggunaan ragam Bahasa Indonesia memang diperbolehkan dalam situasi tertentu, hanya dalam situasi tertentu dan sebaiknya penggunaan ragam Bahasa Indonesia ini tidak terlalu sering di gunakan di mana dikhawatirkan mempengaruhi individu tertentu dalam beberapa situasi formal. Remaja hendaknya membudidayakan Bahasa Indonesia dan meningkatkan kembali eksistensinya di kalangan remaja dan juga dengan menjaga intensitas penggunaan ragam bahasa maka dapat mempertahankan budaya Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Orang tua dan pendidik mempunyai tugas untuk menyadarkan dan memotivasikan remaja akan fungsi dan pentingnya bahasa yang baku. Penyebaran dan pembiasaan tidak kalah penting, hal ini membutuhkan suatu kekuatan atau sanksi yang mengikat misalnya tugas menuliskan suatu artikel atau karangan dengan bahasa yang baku. Hal ini akan menimbulkan keinginan remaja untuk mempelajari Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di mana seperti yang kita ketahui bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan dan lambang dari identitas nasional. Dengan begitu para remaja turut melestarikan dan menjaga budaya berbahasa Indonesia yang baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA


https://aldawamu, wordpress, com/2013/02/13/maraknya-penggunaan-bahsa-alay:dalam-jenaring-sosial-di-kalangan-remaja/
https://academica, edu) 845022/:fenomena-bahasa-alay-dikalangan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun