Penggunaan ragam Bahasa Indonesia memang diperbolehkan dalam situasi tertentu, hanya dalam situasi tertentu dan sebaiknya penggunaan ragam Bahasa Indonesia ini tidak terlalu sering di gunakan di mana dikhawatirkan mempengaruhi individu tertentu dalam beberapa situasi formal. Remaja hendaknya membudidayakan Bahasa Indonesia dan meningkatkan kembali eksistensinya di kalangan remaja dan juga dengan menjaga intensitas penggunaan ragam bahasa maka dapat mempertahankan budaya Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Orang tua dan pendidik mempunyai tugas untuk menyadarkan dan memotivasikan remaja akan fungsi dan pentingnya bahasa yang baku. Penyebaran dan pembiasaan tidak kalah penting, hal ini membutuhkan suatu kekuatan atau sanksi yang mengikat misalnya tugas menuliskan suatu artikel atau karangan dengan bahasa yang baku. Hal ini akan menimbulkan keinginan remaja untuk mempelajari Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di mana seperti yang kita ketahui bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan dan lambang dari identitas nasional. Dengan begitu para remaja turut melestarikan dan menjaga budaya berbahasa Indonesia yang baik dan benar.Â
DAFTAR PUSTAKA
https://aldawamu, wordpress, com/2013/02/13/maraknya-penggunaan-bahsa-alay:dalam-jenaring-sosial-di-kalangan-remaja/
https://academica, edu) 845022/:fenomena-bahasa-alay-dikalangan anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H