Ketiga, Banyak orang Indonesia belajar dan menguasai bahasa asing dengan baik tetapi menguasai bahasa Indonesia apa adanya.  Terkait  dengan  itu,  banyak orang  Indonesia  yang  mempunyai bermacam-macam kamus bahasa asing tetapi tidak mempunyai satu pun kamus bahasa Indonesia. Seolah-seolah seluruh kosakata  bahasa  Indonesia  telah dikuasai-nya  dengan  baik.  Akibatnya,kalau mereka kesulitan menjelaskan atau menerapkan kata-kata yang sesuai dalam bahasa Indonesia, mereka akan mencari jalan pintas dengan cara sederhana dan mudah. Misalnya, penggunaan kata yang mana  yang  kurang  tepat,pencampur adukkan  penggunaan  kata tidak dan bukan, pemakaian kata ganti saya.
C. Fenomena Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja
      Bahasa  Indonesia  dilihat  dari Penggunanya,  Bahasa  Indonesia  dan Bahasa  Asing  (BA)  selalu  digunakan secara berkompetisi baik di lingkungan akademis  maupun  lingkungan percakapan  sosial.  Kompetisi  dapat dilihat dari bentuk kata /pilihan  kata yang digunakan.  Contoh  masyarakat penutur bahasa Indonesia lebih memilih bentuk 'Bisnis kuliner' daripada bentuk'Bisnis boga'. Kompetisi yang lain juga dapat dilihat dari fakta pemakaian kata'persaingan'  dan  'kompetisi',  kata'kolaborasi' dan 'kerja sama' atau juga kata  'sensitif'  dan  'peka'.  Sekalipun bentuk-bentuk  kebahasaan  yang disampaikan  berpasangan  seperti  itu dapat dikatakan memiliki makna yang tidak  sepenuhnya  sama,  banyak  pula orang yang memaknai nya sama. Bentuk yang  selanjutnya  adalah  wujud kompetisi linguistik antar entitas dalam bahasa indonesia.
KESIMPULAN
       Kenyataan-kenyataan  yang  telah dijelaskan di atas adalah fenomena nyata yang terjadi dalam penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hadirnya bahasa  Inggris  ternyata  memberikan pengaruh  yang  cukup  besar  terhadap bahasa  Indonesia.  Banyak  orang Indonesia  yang  masih  menganggap bahasa Inggris harus lebih diutamakan pemakaiannya. Bahasa Inggris dianggap lebih  keki-nian  daripada  bahasa Indonesia.
      Arus  globalisasi  itu  telah menimbulkan pengubah  sosial  yang dalam waktu yang akan datang dapat menjelma dalam perilaku sosial baik perilaku sosial  bermasalah  maupun perilaku sosial yang positif. Kenyataan memang  selalu digebyar atau hadirnya pesaing global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H