Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kala Fajar Datang Menyapamu

24 April 2021   13:39 Diperbarui: 24 April 2021   13:41 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan lebih menyayangimu itu kenyataannya

Sayang yang kami beri tak berbanding kasih yang Allah titipkan padamu.

Pada hal hari dan waktu telah kami habiskan bersamamu dalam erangan yang melilit rasa 

Kami bisa apa? Saat fajar datang menyapamu 

Dalam ketidakberdayaan yang tercipta sendiri 

Kemarin 40 harimu meninggalkan  kami 

Dalam kesedihan, kepedihan bahkan luka yang teramat dalam 

Ketika kaki kami belum mampu menapak dengan benar 

Ketika tutur kami belumlah seindah tuturmu 

Sehebat apa  kami yang kau tinggalkan dalam pelukmu 

Sekuat apa kami ini yang kau tinggalkan dalan tangis akhirmu 

Kami terjebak rindu terlumpuhkan 

Kami terkurung dalam sekat 

Tangis masih terus membasah ketika mengingat perihmu menahan sakit

Gerakan hati kami melepaskan lara ini 

Kini bukan lagi jembatan Ampera 

Atau jembatan Musi empat pemisah 

Takdir telah menjauhkan kita 

Tanpa mampu  ditolah sekalipun kau atau kami meminta. 

Diam kami masih tersimpan kesedihan 

Diam kami dalam doa untukmu 

Sunyi tanpa dirimu 

Tiada tempat untuk bercerita

Beri satu detik kami untuk merasakan 

Bahagia bersama orang yang terkasih 

Dalam sujut malam kami 

Untuk pengabdian 

Mungkin tiada arti namun kau tetap dihati kami sampai kapan pun 

Dalam doa doa sujut dan malam  

Tenanglah di sana, bahagia telah kau dapati bersama kekasih hatimu

 Ruang kosong, 24 april 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun