Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Cerah Pagi bersama Si Cantik Wafel

6 April 2021   13:41 Diperbarui: 6 April 2021   13:48 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lama tidak buat camilan wafel , pagi ini sedikit menyibukkan diri di dapur untuk membuat sarapan pagi buat si bungsu yang sedang ujian akhir dan untuk cintaku yang bersiap siap berangkat kerja. 

Wafel dikenal karena rupanya yang khas, yang dicetak bundar atau kotak dan mempunyai motif kotak di permukaannya. 

Paling enak dinikmati selagi hangat dengan tekstur luar kering, renyah dan gurih dalamnya lembut.

Wafel biasanya disajikan bersama sirup atau madu namun sekarang lebih beragam  lagi cara penyajian dari toping coklat, es krim, buah buahan. 

Menurut informasi   wafel di temukan sejak jaman Neolitikum .  Menurut Thenibblr.com diperkirakan dari era Mediterania kuno sebagai makanan kue pipih yang dimasak di atas batu panas.  Sekitar tahun 6000 - 2000 SM.

Ide Sarang Lebah

Pada masa 1200--550 SM, barang-barang dari logam mulai diciptakan. Salah satunya, piring besi dan tempat pemanggangan atau loyang.

Masyarakat pada masa ini pun mulai mengenal makanan yang dipanggang di atas loyang. Alat pemanggang yang memiliki dua sisi juga mulai dibuat untuk mempercepat proses memasak. 

Ide bentuk kotak kotak itu berasal dari seorang pengrajin yang ingin membuat motif seperti sarang lebah. Sebutan wafel berasal dari Perancis kuno,wafla yang artinya potongan sarang lebah.

Makanan ini malah diidentikan  dengan makanan kalangan bawah karena bahan makanan hanya menggunakan tepung dan air yang di panggang dengan cetakan wafel.

Warga yang lebih mampu kemudian menambahkan bahan telur dan susu dalam adonan. Setelah matang mereka menyantapnya dengan olesan mentega dan madu.

Dari daratan Eropa mulai sampai ke amerika abad ke 18, diperkenalkan dengan lumuran sirup dan ada juga yang menambahkan dengan daging.

Setiap daerah di Belgia memiliki resep wafel masing-masing meski bahan adonannya sebenarnya sama saja, yakni tepung terigu, susu, telur, dan sedikit garam. Yang membedakan adalah bahan tambahan seperti ragi, karamel, atau topping saat penyajian. Belgia dianggap menjadi pembuat wafel yang cita rasa berbeda.

Di Indonesia juga tersedia beragam jenis wafel Salah satunya bergaya ala Belanda, kue wafel dibelah kemudian diisi dengan karamel. Jenis topping-nya pun beragam, mulai dari yang manis seperti es krim dan selai hingga yang gurih semisal sosis, daging cincang, dan keju.

Nah, kamu bisa mencoba membuat berbagai resep wafel yang bahan dan cara pembuatannya banyak tersedia di internet.

Resep sederhana wafel ala Dapoer  TrioR 

Bahan yang dipergunakan 

  • 250 terigu serba guna 
  • 15 gram baking powder 
  • Garam secukupnya 
  • 3 sdm gula pasir 
  • 1 sdt vanila bubuk 
  • 2 butir telur ayam 
  • 350 ml susu atau air/ santan 
  • 75 gram mentega 

Cara membuat 

  • Campur terigu,  baking powder, garam, vanila, gula  aduk hingga rata. Sisihkan 
  • Kocok telur, mentega dan susu 
  • Campur adonan kering dengan adonan cair aduk hingga rata.
  • Panaskan cetakan yang sudah diolesi mentega 
  • Masukan adonan kedalam cetakan, panggang hingga matang atau crispy sajikan dengan sirup, susu, atau madu dengan toping buah buahan atau sesuai dengan keinginan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun