Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesan Terakhir Mereka

7 Februari 2021   22:22 Diperbarui: 7 Februari 2021   23:02 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita tak bersua mungkin kita tak akan pernah bercerita

tentang kehidupan  kita jalani suka duka menjalani hidup

hingga menemukan belahan jiwa kita pada tapak berbeda

melahirkan elang elang dan  camar camar  mungil

Walau kita pernah bermimpi untuk berada di kapal yang sama

mengarungi luasnya samudera, melawan hantaman  gelombang

menikmati senja di ujung samudera

menghabiskan malam bersama, saling bercengkerama

Karam cinta karena takdir  sang kuasa

seperti panggilan yang kita ciptakan

Elang dan Camar   yang selalu kita agungkan

dimakan hukum alam  tak akan bersatu  

Namun mereka saling membutuhkan  

saling menjaga dalam kepakkan sayap 

menjaga kesucian hati 

hingga mampu menjelma kembali  

Seperti awan yang selalu beriringan 

hitam mendatangkan hujan 

putih memberi kecerahan 

namun keduanya saling melengkapi

Andai tak mempertanyakan  tak  pernah kutahu akhir dari sebuah cerita  

dia membelaiku dengan kasih mendendangkan lagu sayang 

sembari mengelus rambut panjang terurai  

membisikan kata berpihak. 

Kalimat akhir mereka menjadi 

tali yang mengikat antara kita 

hingga kita tak pernah mampu 

untuk saling membenci apa lagi melupakan 

Baru tahu bagaimana mereka mencintaiku 

bagaimana mereka menyayangiku 

hingga mewanti satu pesan akhir 

" awas iyo nek sampe gawe ati dia loro. Jaga dia walau bukan jodoh mu" 

( Jangan pernah kau sakiti hatinya, jaga dia sekalipun dia bukan jodohmu) 

Mencerna setiap kalimat 

memahami arti dari semua ini 

mungkin ini tanda kenapa kita  bicara lewat hati 

mengenang dalam setiap cerita  

Apa yang pernah kita lakoni bersama 

mempermainkan skenario alam 

hingga alam pula yang menemukan 

untuk berbagi cerita usang, berjalan bersama bayang 

Ruang Kosong, 070221

# mengenang dirimu dalam cerita tanpa membedakan kasih sayang walau bukan terlahir dari rahim dan  asuhanmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun