Pada bumi_Mu tapak jejakÂ
Berlutut dan bersimpuhÂ
Menyongakkan pandangan ke langit lepasÂ
Hingga leher terasa terjeratÂ
Menepuk sepuluh jari ke tanah merahÂ
Menghampakan segala cerita tentangmu
Tergenggam dalam jemariÂ
Tanah yang tak terburaiÂ
Membatu akan sebuah asaÂ
Percuma! Karena terlalu rekatÂ
Bahkan menyiram dengan air mata Â
Puna! Tak berartiÂ
Keabadian telah menjeratÂ
Jemari dan tapak menjadi kakuÂ
Menghabiskan sisa sisa
Kenangan dan air mataÂ
 Masih adakah  keabadian cinta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!