Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terjebak dalam Bayang Semu

17 Januari 2021   06:18 Diperbarui: 17 Januari 2021   06:48 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi iyasalahtingkah.blogspot.com

Setiap ada waktu berbincang 

Tersenyum dan terus memandang 

Bahkan terkadang tak berkata kata 

"Esok belum tentu memandang," itu katamu 

Setiap kali kutanya. 

Rokok yang menemani

Hingga kepulan asap memenuhi ruang

Mampu terbaca saat asap buyar

Tak perlu diingkari, dibalik kepulan asap 

Ada tangis yang tak mampu membasahi mata

Tak ada salahnya laki laki  menangis

Tangisan milik semua orang 

Menangis jika mampu terkikis

Sekalipun asap memenuhi ruang 

Aku hanya mampu berkata tanpa dapat berbuat

Matamu telah banyak bercerita 

Tanpa mulutmu berkata kata 

Bahasa tubuh telah memberi gambaran

Sekejap kubiarkan matamu memandang 

Hingga matamu lelah dan menyerah 

Bulir bulir halus terlihat diujung mata 

Tanpa kata

Tak perlu kau bandingkan 

Wanita tak suka dibandingkan 

Aku punya kelebihan dia punya kelebihan 

Jangan pernah berharap pada bayang semu 

Maaf jika suatu saat kau tak bisa menatap 

Memberi senyum khas dan kepulan asap rokok 

Tak bisa bercerita banyak tentang duka mu 

Hanya tak ingin kau tenggelam dalam kisah lalu 

Aku seorang ibu, dia pun seorang ibu 

Dia wanita dewasa aku pun wanita dewasa 

Sama sama tak ingin dibandingkan 

Aku punya kelemahan dia pun punya kelemahan 

Bangkitlah, beri dia senyum indahmu

Seperti kau beri padaku

Berikan dia kasihmu

Seperti kau beri padaku dulu

Jangan kau tenggelam dalam kisah lalu

Biarkan semua berlalu sebagai mana mestinya

Kembalilah dan katakan kau mencintainya

Aku hanya kisah lalumu 

Biarkan berlalu 

Tak perlu kau ungkit kata 

Kita berada di dunia yang berbeda 

Jangan sampai terjebak dalam bayang semu

Ruang kosong, 170121

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun