Romansa Rindu

Ketika pergi, karena pilihanku 

Hati akan terus mengkaji kesalahan diri 

Memahami arti sebuah kebersamaan 

Mencari arti air mata tertuang 

Menyelami artinya lautan cinta 

Yang pernah kau sebar  

Dan  sosok yang hilang 

Kembali  walau sejenak 

Ketika  pergi karena pilihanku

Maka bibirku akan mengukir senyuman 

Tak akan ada air mata, tak usah kau resah 

Mataku membayang lekukan tersirat di wajahmu 

Labirin  mengingat pesan mu tempo hari;

Dek, jadilah adek yang kuat dan tak manja 

Lalu, bagaimana aku bisa hidup 

Tanpa menanam kerinduan 

Sedangkan kau adalah separuh 

Dari darah nan topang hidupku 

Andai aku bisa teriak namamu berulang kali 

Akan aku teriakan pada samudera 

Kenapa mereka kejam 

Kata mereka kasar 

Begitu benci mereka 

Pada sosok yang pernah hadir dalam hidupmu 

Begitu hina aku di mata mereka 

Kalau aku tak menyayangi mereka

Akan aku beri pilihan padamu 

Dan aku tahu siapa yang akan kau pilih 

Bukan lagi seperti mereka pikirkan 

Tentang kita 

Sebab, di ruhku juga ada ruh dirimu begitu pula sebaliknya  

Bathin pun mengadu tentang keberadaan mu 

Andai aku mampu menyebut namamu 

Kerinduan ini akan terus mengalir seiring waktu 

Beranak pinak  hingga menjadi 

Roman Rindu

Ruang kosong, 030121