Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanita itu Selalu Dalam Kalbunya

25 Desember 2020   08:30 Diperbarui: 25 Desember 2020   08:31 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Aku pun menghubungi kakak, besok sekitar jam sembilan pagi, aku akan vidio call sama dia.

" Besok mas aja yang vidio call adek, takutnya adek vidio call, mas masih kerja," tertulis di wa ku aku pun menjawab ia.

**

Siapa yang tidak kepincut dengan sosok wanita ini, sederhana, tuturnya di jaga walau kadang  ada emosinya juga. Aku  dan mantannya satu arisan jadi kami berdua dekat walau awalnya dia sedikit cemburu, setelah aku jelaskan akhirnya dia paham dan kami menjadi  kakak adik hingga sekarang.  

Lucunya, Eni pernah menyangka pacarnya itu menikah dengan aku. Kalau Eni main kerumah mas, Mamak dan Bapak selalu cerita tentang aku.

Kenapa mereka tidak berjodoh, takdir Allah siapa yang bisa menebak.  Sedang  asiknya kami ngobrol, mamas vidio call , aku ngobrol dan mamas ku setelah puas baru aku memberikan ke Eni. 

Ah... Mereka hanya saling pandang tanpa berkedip, aku merasa mungkin  mereka tidak nyaman kalau ada aku, pamit bilang mau masak dulu. 

Aku mempersilahkan masuk kamar anak gadis kebetulan anak gadisku lagi di Semarang. Membiarkan mereka melepaskan kerinduan,  hampir dua puluh lima tahun mereka tidak bertemu. Aku mendengar isak tangis dan ucapan sesalnya. Hampir dua jam mereka berbincang di dalam. Akhirnya Eni memanggil dan kita berbincang bertiga.

Aku bilang pada mereka berdua , aku mempertemukan kalian berdua karena aku  sayang sama mas dan Eni. Setidaknya kalian sudah saling memaafkan satu sama lain

Walau sebenarnya dalam hati, aku hanya ingin memberi pelajaran sama istrinya  dan aku paling nggak suka cara istrinya yang sok ngatur suami. Biar aja kalau ketahuan kan nomor aku,  pasti marahnya ke aku. 

Walau aku belum pernah bertemu, tapi setidaknya aku sudah dapat gambaran dari adikku Hartini dan aku tahu istrinya sedikit segan denganku, sejak mamak dan bapak cerita bahwa aku adik bungsu yang  paling di sayang di rumah itu sekalipun status hanya adik angkat tapi seisi rumah tahu kalau selalu menjadi pendingin hati mereka di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun