Mohon tunggu...
Asnawin Aminuddin
Asnawin Aminuddin Mohon Tunggu... Wartawan -

Menimba ilmu dan berbagi lewat tulisan... ... www.pedomankarya.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Si Fulan Kalah

21 Juli 2015   09:45 Diperbarui: 21 Juli 2015   10:25 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Muka badak"][/caption] 

Si Fulan bin Fulan, tidak menyangka dirinya akan kalah dalam perebutan kursi ketua organisasi profesi "Tukang Sahibul Hikayat" tingkat kabupaten, padahal ia bersama para pendukungnya sudah menyiapkan acara pesta kemenangan.

------------

 

Ketika Si Fulan Kalah

 

Si Fulan bin Fulan, tidak menyangka dirinya akan kalah dalam perebutan kursi ketua organisasi profesi "Tukang Sahibul Hikayat" tingkat kabupaten, padahal ia bersama para pendukungnya sudah menyiapkan acara pesta kemenangan.

Karena kecewa dan sakit hati, ia bersama para pendukungnya, kemudian melakukan manuver dengan mendeklarasikan kepengurusan baru sebagai pemekaran organisasi profesi tersebut.

Selidik punya selidik, ternyata banyak di antara para pendukungnya yang bukan berprofesi "Tukang Sahibul Hikayat". Ada yang berprofesi sebagai kontraktor, ada yang aktivis LSM, dan ada pula yang berprofesi sebagai "Pengacara" alias Pengangguran Banyak Acara.

Mereka memanfaatkan kartu keanggotaan organisasi profesi "Tukang Sahibul Hikayat", hanya untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya masing-masing. Mereka inilah yang sering merusak citra profesi "Tukang Sahibul Hikayat."

Tanpa menunggu persetujuan dan Surat Keputusan (SK) dari pengurus pusat atas pengangkatan diri dan para pendukungnya sebagai pengurus organisasi "Tukang Sahibul Hikayat" hasil pemekaran, Si Fulan bin Fulan langsung mengumumkan dirinya sebagai ketua melalui spanduk serta pemberitahuan lisan kepada sejumlah pejabat dan berbagai kalangan di tingkat kabupaten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun