Mohon tunggu...
Nok Asna
Nok Asna Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Senja dan Sastra.

Penikmat Senja dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan Singkat Menikmati Atmosfer Bumi Laskar Pelangi

3 Oktober 2018   21:01 Diperbarui: 4 Oktober 2018   12:44 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelampung harus dipakai untuk keselamatan, apalagi bagi saya yang tidak bisa berenang.

Pasukan siap berangkat (dok.pribadi)
Pasukan siap berangkat (dok.pribadi)
Saat menuju Pulau Batu Belayar, kami ditunjukkan sebuah batu yang mirip kepala burung garuda. Saya hanya bisa mengambil foto batu ini dari atas kapal.
Batu Garuda (dok.pribadi)
Batu Garuda (dok.pribadi)
Setelah bergoyang-goyang sekitar 15 menit, berlabuhlah kapal kami di Pulau Batu Belayar. Kami langsung turun dari kapal dan menyerbu spot foto yang diinginkan.
Batu Belayar (dok.pribadi)
Batu Belayar (dok.pribadi)
Nampak batu-batu besar menjulang di pulau ini. Saat saya tanya kepada pemandu tour tentang nama batu belayar, dia menjawab karena batu di pulau ini nampak seperti berlayar. Hmmm..
Pengunjung yang sedang menikmati pulau (dok.pribadi)
Pengunjung yang sedang menikmati pulau (dok.pribadi)
Pengunjung nampak sangat menikmati pulau ini. Pulau kecil ini sangat ramai oleh pengunjung sampai harus antre jika ingin mengambil foto.
Para pengunjung pulau Batu Belayar (dok.pribadi)
Para pengunjung pulau Batu Belayar (dok.pribadi)
Puas berfoto ria, kami lanjut perjalanan menuju Pulau Pasir. Waktu tempuh yang dibutuhkan dari Pulau Batu Belayar menuju Pulau Pasir mungkin sekitar 10 menit.

Pulau Pasir ini katanya kalau laut surut akan nampak pasir yang timbul. Tapi, pada saat sampai di sana, laut sudah pasang sehingga pulaunya tergenang air sampai sebatas dada orang dewasa.

Berfoto di Pulau Pasir (dok.pribadi)
Berfoto di Pulau Pasir (dok.pribadi)
Awalnya saya tidak ingin turun dari kapal karena takut kalau airnya lebih dari batas dada. Tapi, beberapa teman sudah turun dan mereka nampak bercanda begitu serunya, sehingga saya pun tergugah untuk menginjakkan kaki di Pulau Pasir tersebut.

Saya minta teman untuk menggandeng tangan saya dengan mesra agar tidak hilang arah karena terbawa riak-riak air.:D

Waktu kami main air di Pulau Pasir sangat singkat, kami pun harus melanjutkan perjalanan menuju Pulau Lengkuas. Sekitar 10 menit kemudian kami pun sampai di Pulau Lengkuas. Pulau yang populer dengan marcusuarnya yang gagah. Marcusuar ini dibangun sejak jaman Belanda, yakni sekitar tahun 1882 dan masih bisa berfungsi sampai sekarang sebagai penuntun lalu lintas kapal yang keluar-masuk Pulau Belitung. 

Meskipun letaknya di Pulau Belitung, konon katanya marcusuar ini milik pemprov DKI Jakarta. Dahulu pengunjung boleh naik ke marcusuar sampai lantai tertinggi, namun sekarang untuk menyelamatkan lantai bangunan dari kerusakan, pengunjung hanya boleh naik sampai lantai tertentu. Informasi dari pemandu tour katanya air laut membuat lantai marcusuar menjadi korosif.

Pulau Lengkuas (dok.pribadi)
Pulau Lengkuas (dok.pribadi)
Setelah puas berfoto di beberapa spot Pulau Lengkuas, kami berlayar menuju spotsnorkelling. Peralatan sudah disiapkan oleh pihak tour. Tapi saya tidak ikut agenda snorkelling ini. Cukuplah menikmati kapal yang berayun-ayun di tengah lautan. Harusnya sambil ngopi, sayangnya tidak ada warung kopi di sekitar kapal saya. Hahaha..
Snorkelling (dok.pribadi)
Snorkelling (dok.pribadi)
Sesi snorkelling sudah usai, kami menuju ke Pulau Kepayang untuk makan siang. Hidangan seafood adalah makanan yang tepat untuk menyempurnakan perjalanan tour pulau ke pulau kali ini.

Butuh waktu kurang dari 10 menit menuju Pulau Kepayang. Segala macam seafood bisa ditemukan seperti ikan, udang, kepiting atau rajungan, dan kerang. Mereka juga menyediakan teh, kopi, serta gorengan seperti singkong goreng dan pisang goreng. 

Duh, pisang gorengnya mantap. Selain itu, di pulau ini tersedia fasilitas untuk bilas atau mandi juga terdapat musholla. Bagi anda yang ingin minum bir juga tersedia di tempat ini. Sepertinya pulau ini memang khusus untuk makan-makan setelah capek keliling pulau.

Pulau Kepayang (dok.pribadi)
Pulau Kepayang (dok.pribadi)
Perut terasa kenyang dan hati pun riang. Kami harus kembali menuju dermaga Tanjung Kelayang untuk melanjutkan perjalanan menuju pantai Tanjung Tinggi.

Perjalanan dari Pulau Kepayang menuju dermaga di Pantai Tanjung Kelayang membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Entah kenapa perjalanan saat pulang ini rasanya kapal bergoyang lebih heboh dibanding saat berangkat tadi. 

Kapal bergoyang ke kiri dan ke kanan macam lagu Maumere. Saya berbincang-bincang dengan pemandu tour untuk mengalihkan perhatian saya biar tidak mabuk laut hingga kapal bersandar di dermaga impian. Ehh.. Kami kembali naik bus menuju pantai Tanjung Tinggi. Pantai ini adalah salah satu lokasi syuting film Laskar Pelangi.

Bebatuan besar nampak di sekeliling pantai Tanjung Tinggi. Bukan hanya di pantai Tanjung Tinggi saja, bebatuan besar juga ada saat di Pulau Batu Belayar, dan Pulau Lengkuas. Menurut pemandu tour kami bahwasanya bebatuan granit yang ada di beberapa pantai Belitung dahulu berasal dari perut bumi dan hanya ada di Indonesia dan Afrika saja. Batu besar ini dinamai batu papaya karena bentuknya yang mirip papaya.

Batu pepaya (dok.pribadi)
Batu pepaya (dok.pribadi)
Saya teringat waktu anak-anak Laskar Pelangi berlarian di pantai ini. Kabarnya pantai Tanjung Tinggi masuk dalam pantai terindah nomor enam versi majalah Vogue, Korea.
Pantai Tanjung Tinggi (dok.pribadi)
Pantai Tanjung Tinggi (dok.pribadi)
Selepas menikmati pantai Tanjung Tinggi, kami pun menuju pusat oleh-oleh dan kemudian kembali ke hotel. Pulau Belitung memang indah dan asri. Pasir pantainya putih dan halus. Pulau Belitung mempunyai atmosfer unik yang membuat saya merasa nyaman dan ingin kembali. Pantainya cocok buat kalian yang butuh asupan vitamin sea. Namun, tidak cocok buat kalian yang ingin menjajal ombak atau surfing karena di Belitung tidak ada ombak. 

Pulau ini sepertinya juga cocok untuk berbulan madu. Ada sebuah hotel yang baru dibangun jauh dari keramain dan berada di dekat pantai. Akhir kata, jika kalian mengunjungi Pulau Belitung, jangan lupa membawa sunblock yaaa...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun