Pelampung harus dipakai untuk keselamatan, apalagi bagi saya yang tidak bisa berenang.
Pulau Pasir ini katanya kalau laut surut akan nampak pasir yang timbul. Tapi, pada saat sampai di sana, laut sudah pasang sehingga pulaunya tergenang air sampai sebatas dada orang dewasa.
Saya minta teman untuk menggandeng tangan saya dengan mesra agar tidak hilang arah karena terbawa riak-riak air.:D
Waktu kami main air di Pulau Pasir sangat singkat, kami pun harus melanjutkan perjalanan menuju Pulau Lengkuas. Sekitar 10 menit kemudian kami pun sampai di Pulau Lengkuas. Pulau yang populer dengan marcusuarnya yang gagah. Marcusuar ini dibangun sejak jaman Belanda, yakni sekitar tahun 1882 dan masih bisa berfungsi sampai sekarang sebagai penuntun lalu lintas kapal yang keluar-masuk Pulau Belitung.Â
Meskipun letaknya di Pulau Belitung, konon katanya marcusuar ini milik pemprov DKI Jakarta. Dahulu pengunjung boleh naik ke marcusuar sampai lantai tertinggi, namun sekarang untuk menyelamatkan lantai bangunan dari kerusakan, pengunjung hanya boleh naik sampai lantai tertentu. Informasi dari pemandu tour katanya air laut membuat lantai marcusuar menjadi korosif.
Butuh waktu kurang dari 10 menit menuju Pulau Kepayang. Segala macam seafood bisa ditemukan seperti ikan, udang, kepiting atau rajungan, dan kerang. Mereka juga menyediakan teh, kopi, serta gorengan seperti singkong goreng dan pisang goreng.Â
Duh, pisang gorengnya mantap. Selain itu, di pulau ini tersedia fasilitas untuk bilas atau mandi juga terdapat musholla. Bagi anda yang ingin minum bir juga tersedia di tempat ini. Sepertinya pulau ini memang khusus untuk makan-makan setelah capek keliling pulau.
Perjalanan dari Pulau Kepayang menuju dermaga di Pantai Tanjung Kelayang membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Entah kenapa perjalanan saat pulang ini rasanya kapal bergoyang lebih heboh dibanding saat berangkat tadi.Â
Kapal bergoyang ke kiri dan ke kanan macam lagu Maumere. Saya berbincang-bincang dengan pemandu tour untuk mengalihkan perhatian saya biar tidak mabuk laut hingga kapal bersandar di dermaga impian. Ehh.. Kami kembali naik bus menuju pantai Tanjung Tinggi. Pantai ini adalah salah satu lokasi syuting film Laskar Pelangi.
Bebatuan besar nampak di sekeliling pantai Tanjung Tinggi. Bukan hanya di pantai Tanjung Tinggi saja, bebatuan besar juga ada saat di Pulau Batu Belayar, dan Pulau Lengkuas. Menurut pemandu tour kami bahwasanya bebatuan granit yang ada di beberapa pantai Belitung dahulu berasal dari perut bumi dan hanya ada di Indonesia dan Afrika saja. Batu besar ini dinamai batu papaya karena bentuknya yang mirip papaya.
Pulau ini sepertinya juga cocok untuk berbulan madu. Ada sebuah hotel yang baru dibangun jauh dari keramain dan berada di dekat pantai. Akhir kata, jika kalian mengunjungi Pulau Belitung, jangan lupa membawa sunblock yaaa...