2. Kesalahan Kedua : Ide Klise dan Tidak Original
Jika suatu topik atau tema sudah banyak ditulis, kemudian menjadi ide kita dalam menulis, maka itu termasuk Ide klise dan tidak original, tentunya tidak akan menarik untuk dibaca karena informasinya sudah banyak diketahui oleh publik. Oleh karena itu, agar tulisan kita menjadi menarik, maka kita harus menghindari kesalahan untuk memilih ide yang klise dan tidak original.
Bagaimana agar ide dalam menulis tidak klise? Menurut Isa Alamsyah, ada 3 langkah yang harus dilakukan yaitu :
- Pastikan ide belum banyak diangkat orang lain, tidak banyak dibertakan atau tidak banyak yang tahu
- Kalaupun sudah banyak diangkat, pastikan ada pembeda dari yang sudah ada
- Buat personalisasi dan detail yang belum diungkap dalam tulisan sebelumnya, ini akan membuat tulisan kita lebih kuat.
3. Kesalahan Ketiga : Ide Tidak Menarik Pasar Pembaca
Menulis adalah kegiatan menuangkan ide dan gagasan agar apa yang ada dalam pikiran kita diketahui oleh orang lain, memberikan informasi bagi khayalak. Ini bisa terjadi apabila setiap tulisan kita dibaca oleh orang lain. Di Kompasiana, setiap hari puluhan bahkan ratusan tulisan terpublish, tapi tidak semua menjadi pilihan kita untuk dibaca. Dasar bagi seseorang untuk membaca sebuah tulisan dimulai darimelihat  judul yang menarik. Pembaca akan memberikan penilaian ataupun komentar apabila apa yang disajikan dalam tulisan tersebut benar-benar fresh dan memberikan manfaat. Judul yang menarik dan uraian tulisan yang bagus pastilah berasal dari ide tulisan yang baik dan menarik.Â
Oleh karena itu, agar tulisan kita digemari oleh pembaca, maka seorang penulis harus dapat menghindarkan diri dari kesalahan merumuskan ide yang tidak menarik bagi pasar pembaca. Ide menjadi menarik bisa dari judul, karakter, konflik, penggarapan, ending, atapun tema ceritanya, demikian uraian Isa Alamsyah. Jadi seorang penulis harus pandai-pandai mencari ide yang menarik bagi pasar pembaca, meskipun itu cerita yang sederhana.
4. Kesalahan Keempat : Ide Meniru
Dalam dunia tulis menulis, plagiat atau copy paste karya orang lain sudah banyak terjadi, dan ini pasti menimbulkan persoalan. Tanggal 18 Pebruari 2016, harian Merdeka memberitakan tentang 3 dosen UPI nekat palgiat demi berburu guru besar (link berita : 5 Kasus Plagiarisme yang mengguncang dunia akademik). Berselang dua hari kemudian, media ini kembali memberitakan tentang salah satu doktor alumni ITP yang juga terjerat kasus plagiat (link berita :Â Doktor Lulusan ITB terjerat Kasus Plagiat).Â
Selain menjadikan tulisan kita menjadi tidak original, menulis dengan meniru atau mengambil ide orang lain akan mematikan kreatifitas. Oleh karena itu, hal ini harus dihindari. Kalau tulisan kita adalah ide tiruan dari orang lain, maka harus secara jujur disebutkan, tidak boleh diakui sebagai karya sendiri. Misalnya dalam blog saya, ada beberapa tulisan yang bersumber dari orang lain, tetapi dalam penyajiannya, tetap harus mencantumkan penulis aslinya. Jadi meniru tidak selalu sama dengan plagiat.
Semoga bisa memberikan manfaat.
Â