Bill Bejo bin Bejo merasa "heran" kenapa ia harus "heran".
Iya, Bejo "heran" dengan rasa "heran"nya.
Herannya membuat Bill Bejo heran.
Seharusnya rasa heran itu tidak perlu terjadi bila ia bisa menahan keheranannya, ia tidak perlu heran.
Akhir-akhir ini ia heran kenapa harus heran.
Bill Bejo duduk santai di teras rumahnya, sambil mendengarkan irama merdu suara rintik hujan yang jatuh diatas atap rumahnya. Kopi, rokok, dan jin penunggu gorong-gorong beberapa malam ini menemani.
"Ada apa Jo?" Sapa jin penunggu gorong-gorong bertanya kepada Bejo. Tidak seperti biasanya. Biasanya Bill Bejo bin Bejo yang memulai dulu untuk mengobrol, tapi kali...entah...
Itu juga yang membuat Bill Bejo bin Bejo juga merasa heran.
"Jin kamu kan usianya panjang, kamu tahu tidak, kehidupan masa lalu manusia ?"