Mohon tunggu...
Asmirizani
Asmirizani Mohon Tunggu... Penulis - Ketua Forum Penulis, FLP Kalbar

Literasi, Edukasi, dan Reaksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kopi Senja Menua

23 Juni 2023   17:30 Diperbarui: 23 Juni 2023   18:19 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi Senja Menua

Tulisan Asmirizani

Untuk istriku (Asri)

Secangkir kopi kali ini hambar
Entahlah karena apa,
Mungkin karena kamu yang entah.

Secangkir kopi panas itu mengepul asap,
Kufoto berlatar langit memerah saga
Mata matahari lebih pekat dari oranye biasanya.

Secangkir kopi adukkanmu
yang entah dengan rasa kecewa padaku
sebab, liburan tak jauh dari beranda rumah

Secangkir kopi mana yang membasuh diri kita kala amarah kecil di antaranya.
Kita beradu pandang
Kita beradu senyum
Tanpa bicara
Ada pesan cinta.

Kita hendak menua berdua walau hanya duduk duduk di beranda rumah menikmati, entah. Sebenarnya bukan senja.
Kita menikmati masa tua, kata orang.

Masa tua, apakah akan senikmat kopi senja? Atau sepahit kopi yang kadang kamu lupa tabur gula.

Kamu tersenyum saat aku melepehkan air kopi pahit, tetapi senyummu memaniskan itu.

Secangkir kopi, angin menderu menerpa wajahmu yang kerisut.
Kita telah menua dan senja telah tiada.

Pontianak, Borneo Barat 22/6 (ZN)

Kunjungi Instagram: Zani.asmi
*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun