Kopi Senja Menua
Tulisan Asmirizani
Untuk istriku (Asri)
Secangkir kopi kali ini hambar
Entahlah karena apa,
Mungkin karena kamu yang entah.
Secangkir kopi panas itu mengepul asap,
Kufoto berlatar langit memerah saga
Mata matahari lebih pekat dari oranye biasanya.
Secangkir kopi adukkanmu
yang entah dengan rasa kecewa padaku
sebab, liburan tak jauh dari beranda rumah
Secangkir kopi mana yang membasuh diri kita kala amarah kecil di antaranya.
Kita beradu pandang
Kita beradu senyum
Tanpa bicara
Ada pesan cinta.
Kita hendak menua berdua walau hanya duduk duduk di beranda rumah menikmati, entah. Sebenarnya bukan senja.
Kita menikmati masa tua, kata orang.
Masa tua, apakah akan senikmat kopi senja? Atau sepahit kopi yang kadang kamu lupa tabur gula.
Kamu tersenyum saat aku melepehkan air kopi pahit, tetapi senyummu memaniskan itu.
Secangkir kopi, angin menderu menerpa wajahmu yang kerisut.
Kita telah menua dan senja telah tiada.
Pontianak, Borneo Barat 22/6 (ZN)
Kunjungi Instagram:Â Zani.asmi
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H