Setelah Ismail beranjak besar, Nabi Ibrahim mendapatkan perintah untuk menyembelih anaknya, Ismail. Hatinya terasa berat. Beliau memberitahukan hal ini kepada anak dan istrinya. Anaknya berkata, "Ayahku, apabila ini merupakan wahyu yang harus kita taati, maka saya rela untuk disembelih."
Keimanannya yang kuat pada Allah SWT, Nabi Ibrahim menyembelih Ismail. Namun, Allah mengganti Ismail dengan seekor kambing untuk disembelih. Kejadian ini tercatat dalam Al Quran surah Ash- Shaffat 101-111. Dari kisah Nabi Ibrahim, kita seharusnya meneladani sifat untuk bersabar menanti keturunan dan menjalankan perintah Allah.
Epilog
Sebagai manusia ciptaan-Nya, kita hanya memiliki harapan. Ketentuan yang telah terjadi atau akan terjadi kita serahkan pada Allah SWT. Sebagai manusia, kita berusaha, berdoa, sabar, dan tabah dalam segala hal termasuk keinginan memiliki anak. Keputusan akhir kita serahkan kepada Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H