Dalam artikel yang berjudul " GENERASI PENUNDUK DALAM MELAWAN HOAKS" jika tidak diterangkan secara lebih mendalam tentang kontribusi yang dapat dilakukan oleh generasi pendukung untuk melakukan langkah langkah untuk Menindaklanjuti jikalau berita hoaks telah menyebar dengan luas maka, artikel yang telah saya tulis ini ini memiliki korelasi yang kurang terhadap judul yang Saya tawarkan. Dalam artikel tersebut juga tidak dijelaskan sedikitpun Bagaimana upaya yang dapat dilakukan oleh generasi penunduk dalam menghentikan mata rantai penyebaran Hoaks yang sudah terlanjur terjadi Selain itu penjabaran mengenai langkah-langkah yang dilakukan oleh generasi penunduk dengan melakukan kerjasama terhadap pihak-pihak lainnya yang memiliki keterkaitan dalam hal ini juga tidak dijelaskan sehingga isi yang tersaji di dalam artikel tersebut masih bersifat mengambang karena isi yang seharusnya menjadi bagian terpenting di dalam artikel justru tidak dijelaskan sama sekali.
Dengan ketidak hadiran terhadap isi berita ataupun informasi yang disajikan hal ini menjadi titik lemah bagi artikel yang saya susun selaku penulis, sehingga perlu adanya perbaikan mengenai artikel tersebut agar artikel yang saya buat dapat menjadi lebih baik lagi.
Kesalahan-kesalahan yang saya lakukan di dalam penulisan artikel tersebut juga diperkuat dengan pendapat dari seorang ahli bahasa yaitu, Dre Denada yang mengungkapkan bahwa "Kalimat yang tidak efektif dapat diketahui lewat pemborosan penggunaan kata. Pemborosan penggunaan kata dalam kalimat tersiar lewat penggandaan subjek, penggandaan bentuk, dan tidak hemat menggunakan kata.[2] Problem ini selalu eksis karena kerap dipandang sebelah mata dengan alasan kesalahan gramatikal, bukan substansi.
Namun, perlu disadari bahwa masalah ini telah melahirkan dua masalah lain, yang hemat saya sebut saja kurang cermat dan kekaburan keseimbangan antara substansi dan gramatikal berbahasa. Demikian latar belakang itulah yang memacu saya untuk mencari dan menemukan akar masalahnya agar saya dapat merekomendasikan saran yang tepat untuk mengatasi masalah itu menuju praktik berbahasa yang baik dan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H