Mohon tunggu...
Asmiati Malik
Asmiati Malik Mohon Tunggu... Ilmuwan - Political Economic Analist

Political Economist|Fascinated with Science and Physics |Twitter: AsmiatiMalik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Arah Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat di Bawah Mike Pompeo

14 April 2018   10:46 Diperbarui: 14 April 2018   11:18 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.theguardian.com

Sikap politiknya sendiri ke Trump lebih cenderung penurut ketimbang menentang, hal ini lah yang menyebabkan Trump menganggap dia memiliki kaitan emosional yang kuat dengan Tillerson. Dibeberapa kesempatan Pompeo kerap membela Trump mengenai keterlibatan Trump dengan Rusia prihal pemilihan presiden yang lalu dengan menganggap bahwa hal tersebut dilakukan oleh pihak Rusia untukmerusak sistem demokrasi di Amerika Serikat.

Pompeo juga sangat mendukung kebijakan Trump yang cukup kontroversial seperti ketidak percayaannya terhadap perubahan iklim, serta kebijakan yang progressive dan proteksionisme. Sehingga kemungkinan besar arah kebijakan luar negeri Amerika Serikat betul-betul didasarkan pada pola politik Trump (Trumpie) yang selama ini ditengarai banyak dipengaruhi oleh kubu Jared Kushner tanpa adanya pihak yang mampu untuk mengimbanginya.  

Kebijakan Luar Negeri yang Patut di Waspadai

Ada beberapa hal yang akan menjadi perhatian dunia internasional mengenai kebijakan Trump terutama mengenai arah kebijakan Trump ke Asia Pasifik (Tiongkok, Jepang dan semenanjung Korea), serta kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah.

Progres diplomasi antara Korea Utara dengan Amerika untuk sementara ini menunjukkan hal yang cukup positif dimana, Trump setuju untuk bertemu dengan Kim Jong Un untuk membahas uji coba senjata nuklir Korea Utara yang kerap dilakukan diwilayah luat Korea dan Jepang. Disamping itu, Kim Jong Un berharap dalam pertemuan tersebut dia bisa mendapatkan pengakuan dari Amerika Serikat mengenai keberadaan dan legitimasi Korea Utara.

Tapi hasil dari pertemuan tersebut belum bisa ditebak, mengingat ini akan menjadi sejarah pertama untuk Korea Utara melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat yang selama ini dianggap sebagai musuh utama untuk Korea Utara. Hal yang terburuk bisa saja merubah landscape politik di Asia Pasific dan kestabilan diwilayah tersebut. 

Mengingat bahwa Korea Utara dan Korea Selatan masih dalam kondisi perang saudara sejak1950. Dan kedekatan emosional antara Korea Utara, Tiongkok dan Rusia bisa saja membuat blok politik baru dikawasan tersebut dengan masuknya Amerika Serikat.

Ketengangan diwilayah Asia Pasifik buat Indonesia sendiri akan sangat berpengaruh mengingat investor utama Indonesia adalah negara-negara dikawasan Asia Pasifik termasuk China, Jepang dan Korea Selatan. Sehingga perubahan politik dikawasan tersebut harus diwaspadai oleh pemerintah Indonesia.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah kebijakan proteksionisme Amerika terhadap produk yang memiliki dampak dalam skala besar pada ekonomi Indonesia seperti penetapan tarif dan kuota untuk barang-barang ekspor. Perang dagang ini bisa saja menyebabkan beberapa komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Amerika Serikat seperti Crude Palm Oil (CPO) menjadi tidak kompetitif. Besarnya permintaan AS terhadap CPO Indonesia mencapai193.47 ribu ton di tahun 2018. 

Apalagi ekspor CPO Indonesia ke Eropa harus diwaspadai mengingat larangan Uni Eropa untuk mengunakan CPO karena dianggap tidak ramah lingkungan. Hal ini sudah cukup memangkas harga CPO apalagi apabila AS melakukan proteksionisme habis-habisan, maka dampak lansung akan terlihat pada anjloknya harga komoditas CPO Indonesia.

Hal ini dampak lansungnya bisa akan terlihat pada pendapatan devisa negara Indonesia, apalagi ekpor CPO Indonesia berkontribusi sebesar 12% dari total ekspor Indonesia. Lemahnya pendapatan devisa negara akan menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dollar akan melemah, sehingga bisa saja hal tersebut mengancam kondisi perekonomian domestik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun