Komponen-komponen dalam aspek produksi meliputi:
Kapasitas produksi seperti estimasi permintaan yang menggunakan data pasar untuk memperkirakan jumlah produk yang harus diproduksi dan skala produksi untuk mencapai efisiensi dan profitabilitas
Lokasi produksi mempertimbangkan faktor-faktor seperti kedekatan dengan bahan baku, akses ke pasar, biaya tenaga kerja, infrastruktur, serta regulasi pemerintah,Â
Teknologi dalam proses produksi harus menggunakan teknologi yang tepat dalam melakukan produksi baik dalam hal mesin, peralatan, maupun metode produksi serta mengimplementasikan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya
Biaya produksi mencakup biaya tetap seperti biaya yang tidak berubah dengan tingkat produksi, seperti sewa, gaji, staf tetap serta asuransi. Biaya variabel merupakan biaya yang bervariasi dengan tingkat produksi seperti bahan baku dan tenaga kerja.
Rencana operasional mencakup proses produksi seperti menguraikan Langkah-langkah dalam proses produksi dari awal hingga akhir. Manajemen persediaan merencanakan bagaimana mengelola persediaan bahan baku serta produk jadi. Jadwal produksi menyusun jadwal produksi yang efektif untuk memenuhi permintaan pasar tepat waktu
Dalam studi kelayakan bisnis, aspek produksi mencakup perencanaan yang rinci tentang bagaimana produk atau layanan akan diproduksi dengan efisien dan efektif. Bisnis dapat memastikan bahwa mereka siap untuk memenuhi permintaan pasar dengan cara yang menguntungkan dan berkelanjutan melalui analisis kapasitas produksi, pemilihan lokasi yang strategis, teknologi yang tepat, pengendalian biaya, dan rencana operasional yang rinci.
Aspek Keuangan
Salah satu elemen paling penting dalam studi kelayakan bisnis adalah aspek keuangan, karena memberikan gambaran tentang risiko keuangan, kebutuhan investasi, dan potensi keuntungan. Analisis keuangan membantu dalam menentukan apakah proyek layak secara finansial dan dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
Tujuan analisis keuangan untuk menentukan apakah proyek dapat menghasilkan keuntungan yang memadai, menentukan jumlah dana yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan bisnis, menghitung potensi keuntungan dan laba bersih yang dapat diperoleh, mengidentifikasi dan mengelola risiko finansial yang mungkin dihadapi, dan mengembangkan proyeksi keuangan untuk memandu keputusan bisnis.
Komponen dalam aspek keuangan meliputi investasi awal seperti pembelian asset tetap, biaya pra-operasional seperti penelitian pasar dan perizinan, modal kerja sebagai dana awal dalam menjalankan operasional, sumber pembiayaan bisa berasal dari ekuitas, pinjaman, dan sumber lainnya seperti dana hibah, proyeksi pendapatan didapat dari proyeksi penjualan produk atau jasa, menetapkan harga berdasarkan penelitian mengenai harga pasar, proyeksi biaya operasional menyangkut biaya tetap, biaya variabel, dan biaya overhead, Â laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan arus kas, dan neraca.Â