Sampai kejadian itu merenggut nyawanya yang berharga, membawa pergi semua kenangan yang baru saja kubangun dengan sempurna.
Pada saat itu, aku mengutuk sejadi-jadinya orang yang memelihara anjing herder itu.Â
Mengutuk semua pilihan semesta yang mengambil kebahagiaan yang baru saja kurasakan.
Dan puing-puing masa lalu menyisakan seorang gadis mungil dengan kulit putih bersih. Hadiah dari semesta saat kami berbahagia pada masanya, dan siapa yang akan menyangka bahwa ini hadiah terakhirnya?
Mungkin terlihat biasa-biasa saja seperti seorang gadis belia seusianya. Namun gadis kecil ini menyimpan banyak ingatanku dan Kevin yang selama ini kuceritakan. Seluruh memori indah kembali kuputar, dengan linangan air mata.
"Ma, jangan sedih lagi. Sini Cinta peluk, biar papa juga tenang karena kita bisa bahagia di sini, Ma."Â
Cinta, gadis mungil kami. Jejak kenangan yang tak terlupakan untukku. Walau usianya masih sangat belia, tapi ia mampu memberikan ketenangan seperti yang Kevin berikan padaku dulu.
SELESAIÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H