Mohon tunggu...
Asmaul Husna Firamadani
Asmaul Husna Firamadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Kalijaga

Menggali kemegahan kosmos dan keajaiban yang tersembunyi dalam dunia mikroskopi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kebun Binatang Mikroskopis di Tubuh Kita: Eksplorasi Mikrobiom Manusia

15 Agustus 2023   11:21 Diperbarui: 18 Agustus 2023   12:38 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

“Kehidupan ini bukanlah monolog, tetapi dialog yang kompleks antara kita dan dunia mikroskopis yang menghunjam tubuh kita.”

Di balik kulit yang tampaknya utuh, tubuh manusia menjadi rumah bagi suatu keajaiban kehidupan yang tidak terlihat oleh mata telanjang: kebun binatang mikroskopis. Mikrobiom, nama yang diberikan untuk komunitas mikroorganisme yang tinggal dalam tubuh kita, terdiri dari berbagai bakteri, virus, fungi, dan organisme mikroskopis lainnya.

Mikrobiom: Komunitas Mikroskopis yang Luas dan Beragam

Tubuh manusia adalah rumah bagi sekitar 100 triliun mikroorganisme, yang melebihi jumlah sel manusia dalam tubuh. Mikrobiom menghuni berbagai tempat, mulai dari mulut dan saluran pencernaan hingga kulit dan area intim. Meskipun mikroorganisme ini kecil dan tidak terlihat, peran mereka sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem tubuh kita.

Pekerjaan Penting dalam Pencernaan

Salah satu peran utama mikrobiom dalam pencernaan adalah membantu mencerna serat dan nutrisi tertentu yang manusia tidak bisa mencerna sendiri. Bakteri dalam usus memiliki kemampuan untuk memecah serat makanan menjadi molekul yang lebih sederhana yang dapat dicerna dan diserap oleh tubuh. Proses ini tidak hanya membantu dalam penyerapan nutrisi, tetapi juga dalam menjaga keseimbangan mikrobiom.

Mikroorganisme dalam usus juga terlibat dalam fermentasi, proses di mana bakteri merubah makanan yang belum dicerna menjadi produk sampingan yang bermanfaat. Salah satu contohnya adalah produksi asam lemak rantai pendek, seperti asam asetat dan asam propionat, yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan usus dan tubuh secara keseluruhan.

Beberapa komponen makanan sulit dicerna oleh enzim manusia, tetapi mikrobiom memiliki kemampuan untuk mengurai zat-zat ini. Sebagai contoh, beberapa jenis bakteri dalam usus dapat membantu memecah gula kompleks yang ditemukan dalam kacang-kacangan dan sayuran, yang kemudian menjadi sumber energi bagi tubuh.

Peran dalam Sistem Kekebalan Tubuh

Mikrobiom memiliki peran sentral dalam mengatur sistem kekebalan tubuh. Hubungan yang rumit antara mikrobiom dan sistem kekebalan berkontribusi pada keseimbangan, perlindungan, dan respons yang efektif terhadap infeksi dan penyakit. Mikrobiom berperan dalam pengembangan dan regulasi sistem kekebalan tubuh. Bakteri dalam usus membantu melatih sistem kekebalan untuk mengenali patogen dan menghindari reaksi kekebalan berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya.

Mikrobiom juga membantu dalam menjaga keseimbangan antara respons kekebalan yang berlebihan dan respons yang lemah. Mereka berkontribusi pada regulasi respon peradangan dan memastikan bahwa tubuh tidak bereaksi secara berlebihan terhadap bahan-bahan yang sebenarnya tidak berbahaya.

Selain itu, Mikrobiom dapat merangsang pembentukan beragam sel-sel kekebalan, termasuk sel T dan sel B, yang esensial dalam respons kekebalan spesifik. Sel-sel ini berperan dalam mengenali dan melawan patogen secara langsung, membentuk dasar dari imunitas adaptif.  

Pengaruh pada Kesehatan Mental dan Metabolisme

Penelitian juga telah mengungkapkan hubungan antara mikrobiom dan kesehatan mental. Komunikasi kompleks antara mikrobiom dan otak melalui sumsum tulang belakang dan sistem saraf pusat tampaknya mempengaruhi suasana hati dan kesejahteraan mental. Selain itu, komposisi mikrobiom juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan berperan dalam penyakit terkait obesitas dan diabetes.

Selain itu, mikrobiom dapat mempengaruhi produksi neurotransmitter, zat kimia yang mengirimkan sinyal antar sel saraf dalam otak. Misalnya, sekitar 95% serotonin, neurotransmitter yang berperan dalam regulasi mood dan emosi, diproduksi dalam usus. Perubahan dalam komposisi mikrobiom dapat mempengaruhi produksi neurotransmitter ini dan berdampak pada kesehatan mental.

Berbagai penelitian juga telah menemukan kaitan antara komposisi mikrobiom dan gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan autisme. Meskipun masih banyak yang perlu dijelajahi, temuan ini membawa harapan dalam pengembangan pendekatan baru untuk mengobati gangguan mental dengan mempertimbangkan keseimbangan mikrobiom.

Implikasi dalam Pengobatan dan Kesehatan Masa Depan

Mikrobiom manusia menjadi sorotan penelitian dalam beberapa tahun terakhir, dan penemuan tentang perannya semakin memperluas batas-batas pemahaman kita tentang kesehatan dan penyakit. Potensi untuk mengembangkan terapi mikrobiom yang disesuaikan dan bahkan mengubah komposisi mikrobiom untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan semakin menarik perhatian ilmuwan dan praktisi medis.

Mikrobiom adalah bukti betapa rumitnya hubungan antara manusia dan alam. Kebun binatang mikroskopis yang tak terlihat ini memberikan ilustrasi tentang betapa saling terhubungnya semua bentuk kehidupan. Penemuan tentang peran dan dampaknya dalam kesehatan manusia telah merajut jalinan baru dalam ilmu pengetahuan medis. Mungkin pada suatu hari, kita akan melihat obat-obatan yang dirancang dengan mikrobiom sebagai landasan, membawa perubahan signifikan dalam dunia pengobatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun