Mohon tunggu...
Asmara Dewo
Asmara Dewo Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pendiri www.asmarainjogja.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Tokoh Bangsa yang Berpesan Kepada Buya Hamka

18 April 2016   19:21 Diperbarui: 18 April 2016   19:47 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar pernyataan Buya Hamka, para hadirin dalam Sidang Paripurna Konstituante tersebut terkejut. Tak hanya yang mendukung Pancasila terkejut, tetapi yang mendukung negara berdasarkan azas Islam juga terkejut.

Mohammad Yamin juga sangat terkejut mendengar pernyataan Buya Hamka. Sebagai seorang anggota Konstituante dari fraksi PNI, tokoh PNI ini tidak hanya marah besar, tetapi berlanjut kebencian yang sangat pada Buya Hamka.

Pada tahun 1962, Mohammad Yamin jatuh sakit parah dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Dasar, RSPAD.

Suatu hari Buya Hamka kedatangan tamu yaitu Chaerul Saleh, seorang Menteri di Kabinet  Soekarno waktu itu. Chaerul Saleh pun menceritakan perihal sakitnya Mohammad Yamin, dan pesannya.

Buya Hamka pun menanyakan apa pesan dari Mohammad Yamin.

“Pak Yamin berpesan agar saya menjemput Buya ke Rumah Sakit. Beliau ingin menjelang ajalnya, Buya dapat mendampinginya. Saat ini, Pak Yamin dalam keadaan sekarat,” kata Chaerul Saleh.

Mendengar perkataan Chaerul Saleh Buya Hamka agak terkejut.

“Apalagi pesan Pak Yamin?” tanya Buya.

“Begini Buya, yang sangat merisaukan Pak Yamin adalah, beliau ingin bila wafat dapat dimakamkan di kampung halamannya yang telah lama tidak dikunjunginya. Beliau sangat khawatir masyarakat Talawi, kampung halamannya, tidak berkenan menerima jenazahnya. Karena ketika terjadi pergolakan di Sumatera Barat dahulu, Pak Yamin turut mengutuk aksi pemisahan wilayah dari NKRI. Beliau mengharapkan sekali, Buya bisa menemaninya sampai ke liang lahat.”Ucap Chaerul Saleh penuh harap.

Mendengar penjelasan Chaerul Saleh itu, Buya dan tamunya itu bergegas ke RSPAD. Sesampai di rumah sakit, di ruangan VIP sudah banyak yang hadir. Hadir juga beberapa Pendeta, Biksu Budha, dan tokoh-tokoh lainnya.

Mohammad Yamin terbaring di tempat tidur  dengan selang infus dan oksigen tampak terpasang. Melihat kedatangan Buya, tampak wajahnya agak berseri. Dengan gerakan yang sangat lemah Moh. Yamin mencoba melambaikan tangannya sebagai isyarat agar Buya mendekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun