Mohon tunggu...
Ukat Saukatudin
Ukat Saukatudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Koordinator Umum Jaringan Rakyat Untuk Demokrasi dan Pemilu (JRDP)

Tak ada yang spesial dari diri saya selain suka tidur pulas. Di sini adalah ruang bagi saya mengekspresikan kejengkelan terhadap para penguasa.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Politikus Cabutan dalam Koalisi Tanpa Ideologi di Pilkada 2024

25 Juli 2024   01:27 Diperbarui: 25 Juli 2024   10:46 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Persoalan money politics dari pemilihan ke pemilihan terus meningkat. Hal ini terjadi akibat kegagalan para politikus dalam memahami ideologi yang dianggap hal sepele. Sehingga mereka masuk dalam ruang pragmatisme dan menganggap bisa membeli suara masyarakat dengan uang yang mereka miliki untuk memenangkan kontestasi. Bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia, money politics dianggap sebagai rezeki nomplok ataupun bagi mahasiswa akan dianggap sebagai rezeki anak sholeh. Padahal uang yang diberikan oleh penguasa tersebut menentukan nasibnya kedepan.

Politikus yang menggunakan uang untuk memenangkan kontestasi ketika telah terpilih akan cenderung memikirkan bagaimana cara agar uangnya kembali. Sehingga kebijakan-kebijakannya tidak akan berpihak pada masyarakat. Cukup rumit memang, tetapi dari pemilihan ke pemilihan selalu terjadi seputar jual beli suara dan sumbangan untuk masyarakat. Persoalan ekonomi yang variatif di setiap provinsi di Indonesia akan menentukan bentuk dan karakteristik transaksi yang terjadi. Sehingga permasalahan ini harus diselesaikan mulai dari pendidikan politik yang dilakukan oleh semua pihak. Serta menyelesaikan permasalahan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Siapapun yang terpilih pada perhelatan Pilkada 27 November 2024 nanti, semoga dia adalah orang yang layak dan memiliki visi misi besar untuk kemajuan masyarakat. Dalam kepemimpinannya perlu kita kawal bersama dan kritisi bersama ketika ia keluar dari jalurnya.
Salam Revolusi!!!
Merdeka!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun