Kebakaran Olivas: Kebakaran kecil pertama kali dilaporkan di wilayah Ventura sekitar 80 km timur Los Angeles. Luas terbakar: 11 hektare.Â
Tepat setelah Selasa (07/01) pukul 14:00 waktu setempat, kawasan yang dilalap api mencapai 772 hektare. Dalam waktu empat jam, luasnya meningkat menjadi tiga kali lipat. Perkembangan ini menunjukkan betapa cepat dan intensifnya kebakaran menyebar.
Total luas lahan yang terbakar hingga saat ini mencapai lebih dari 28.000 hektare. Perbandingan ini memunculkan pertanyaan di kalangan masyarakat: apakah hal tersebut sekadar kebetulan atau memiliki makna yang lebih dalam? Bagi sebagian orang, hal ini dianggap sebagai tanda dari kekuasaan Allah Swt yang Mahakuasa atas segala sesuatu.
Gaza, sebuah wilayah kecil namun padat penduduk, menjadi pusat konflik dan penderitaan akibat ketegangan yang terus-menerus di Timur Tengah. Sementara itu, kebakaran di Los Angeles menjadi pengingat akan rapuhnya manusia di hadapan kekuatan alam. Peristiwa ini memperlihatkan kesamaan dalam hal dampaknya yang menghancurkan, meskipun konteks dan penyebabnya berbeda.
Reaksi Aktivis Pro-Palestina dan James Woods
Di tengah tragedi ini, aktivis pro-Palestina mendesak aktor Hollywood, James Woods (77 tahun), untuk mempertimbangkan kembali dukungannya terhadap perang Israel di Gaza, Palestina. Hal itu muncul setelah aktor Amerika Serikat (AS) tersebut kehilangan rumahnya dalam kebakaran hutan yang melanda Los Angeles.
Woods, yang sebelumnya mendukung serangan mematikan Israel terhadap warga Palestina di Gaza sambil mendesak militer Zionis untuk melakukan lebih banyak serangan, menggunakan tagar "#KillThemAll", tiba-tiba menangis tersedu-sedu selama wawancara CNN pada Rabu (8/1/2025). Hal ini terjadi saat Woods meratapi kehancuran rumahnya akibat kebakaran besar tersebut.
Postingan lama Woods sebulan kemudian, yang berisi tuntutan "No ceasefire. No compromise. No forgiveness. #KillThemAll", kini kembali diviralkan oleh warganet di tengah kesedihannya karena kehilangan rumah. Peristiwa ini memunculkan berbagai reaksi, termasuk dari mereka yang menilai bencana ini sebagai pengingat akan pentingnya rasa kemanusiaan dan solidaritas.
Refleksi
Sebagai masyarakat global, bencana seperti ini seharusnya menjadi momen refleksi bersama. Kebakaran di Los Angeles adalah pengingat betapa rentannya manusia terhadap kekuatan alam. Alih-alih menghubungkannya dengan isu politik atau spiritual tertentu, lebih baik kita berfokus pada upaya bersama untuk mengurangi risiko bencana di masa depan. Solidaritas, empati, dan kerja sama adalah kunci untuk menghadapi tantangan global ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H